- Home >
- Istriku swinger pertama kali 1
Aku adalah suami yang punya kreativitas sex yang berlebihan,
sering aku membayangkan istriku bercinta dengan banyak lelaki bersamaan dan aku
menontonnya. Terkadang aku suka memancing mancing istriku, bagaimana kalau direalisasikan…Dia
langsung cemberut dan marah marah….
Karena aku sering bicara tentang itu, lama lama
dia merasa biasa saja bahkan menimpali dengan ide ide yang nggak kalah gilanya.
Tapi aku tahu dia cuma iseng saja. Pernah pada saat kami cerita yang horny
horny, dia usul kalo cowoknya dia yang pilih.” aku mau pa, tapi cowoknya aku
yang pilih lho….pertama dia harus bersih dan aku nggak mau intercourse !”
Padahal aku lebih suka kalo dia dilayani dengan pria berbatang besar. Lebih
menggairahkan menurutku.
Karena aku sering bicara tentang sex keroyokan,
dia nggak keberatan kalau aku pakai dildo macam macam untuk melayani dia.
Dimulai dari dildo seukuran batangku sampai dildo raksasa. Dan sudah dapat
diduga dia nggak bisa menikmati dildo yang besar. Apa memang wanita tidak suka
batang besar ya…padahal .aku sangat bergairah kalo bercinta model begini. Dia
juga mulai dapat menikmati dildo dildo tsb kecuali yang besar tadi, baru mau
masuk, dia sudah protes, favoritnya adalah dildo imut yang bisa mebuat dia multiorgasme.
Akhirnya ML keroyokan ini terlaksana ketika dia
ulang tahun. Aku menawarkan hadiah apa yang dia inginkan…Dia ingin coba dildo
getar model lain…hmhmhm aku pikir ini kesempatan untuk nawarin pelayanan
keroyokan tersebut. Aku bilang : “Ma ngomong ngomong, daripada kamu bingung
cari dildo baru, kita cari aja dildo hidup….lebih enak…”
“Maksudnya apa sih pa?” istriku heran…
“Ya kita coba aja cari cowok yang bisa nyenengin
kamu, model batangnya bisa kita cari yang macem macem …toh intinya sama dengan
dildo yang kamu punya….” Kataku santai..
“Hmm mulai deh papa…nawarin yang aneh….kalo aku
mau nanti awas kalo bingung sendiri…nggak boleh protes! katanya sengit..
“Lho nggak papa kok ma, kan nggak ada
intercourse, dan lagi ini untuk memuaskan kamu, kita cari cowok yang bersih ,
yang ganteng deh….
Istriku tampak berpikir lama dan kali ini
menjawab dengan suara yang bergetar. Tapi apa kamu nggak cemburu pa….Terus
nggak papa aku diciumin cowok lain? .
Aku jawab : kalau dicium di bibir tentu aku
keberatan dong, intercourse juga aku saja yang boleh, tugas mereka cuma
foreplay saja….yang penting kamu merasa nikmat dan nyaman….”
“hmm, tapi aku takut kalo ketagihan , dan aku
nggak mau dikasarin…dan… bagaimana papa yakin kalo nggak ada intercourse
hayo…Kalo ternyata aku terangsang terus cowok itu juga , gimana jaganya supaya
nggak intercourse…” Ujar istriku.
“Hmmm..bener juga ya…” Kataku pura pura bego.
“Lah kamu sendiri kalo ada intercourse sama mereka mau nggak …? Kalo aku sih
nggak keberatan sih selama mereka pake kondom, trus mainnya gak kasar dan yang
terpenting kamunya mau dan bisa menikmati…” Kataku perlahan sambil melihat
perubahan roman mukanya yang terkejut.
“nggg…nggg….tapi sebenarnya kan rasanya sama kan
pa…? Tanyanya. “Tergantung… kalo ukuran berbeda ya tentu tidak sama, dan yang
terpenting sensasinya…ML dengan satu batang dengan dua batang tentu berbeda,
kamunya bisa nikmati nggak?”Ganti aku bertanya.
“hmmm…jadi aku nanti ML sama papa terus sama
orang itu?dua orang?kalo tiga orang rasanya juga beda lagi? ..Bener papa nggak
keberatan?Tanyanya ragu.
“Nggak papa ma…aku malah terangsang kalo kamu ML
dengan mereka…” Kataku dengan semangat.
“OK…”Suaranya tertahan sesaat seperti berpikir”
Dan kalo kamu memang nggak keberatan…aku nggak mau kalo cuma satu orang
..nanggung….sekalian aja yang banyak…biar sekalian lain daripada yang lain…”
bisiknya lirih.. Aku menjawab dengan semangat tinggi : Nggak papa ma…ketagihan
pun nggak papa kok…. bagaimana …? aku carikan ya sayang…”
“Tapi pa…aku kan nggak mudah terangsang…dan lagi
..aduhhh aneh rasanya ML dengan orang lain…” katanya ragu ragu.
Sayang aku hanya dapat 2 gigolo,dan kuberi
mereka pengarahan bagaimana nanti memuaskan istriku. Sengaja aku pilih ukuran
batangnya berbeda beda., si Rudi yang katanya berbatang raksasa, sangat bangga
dengan ukurannya. Jaminannya tidak ada wanita tidak puas dengan ukuran
batangnya. Rata rata awalnya mereka takut, tetapi begitu masuk, mereka semua
menjadi ganas…whhooo boleh juga sesumbarnya.
Kami menyewa villa, dengan makan malam yang
romantis, sengaja Rudi dan Andy aku undang untuk datang belakangan., mereka
datang dengan memakai jas rapi dan tampak bersih dan rapi. Aku tunjukkan kepada
istriku bahwa mereka nanti akan melayani dirinya. Istriku rupanya grogi dan
tampak tidak nyaman. “mmmm pa..gimana kalo kita batalkan saja acaranya…”
bisiknya dengan suara gemetar. “Santai aja ma…ingat mereka akan melayani kamu
dengan sebaik baiknya, mereka tidak akan memaksa, bahkan bersedia melakukan apa
yang kamu perintahkan….dan mereka cakep cakep lho ma…”
“Iya sih memang cakep…tapi..aduh gemeter nehh…”
Katanya dengan takut takut…
Kamar tidur sudah aku siapkan dengan tempat
tidur ukuran terbesar, tidak standar karena tempat tidur ini memang digunakan
untuk hal hal khusus seperti ini. Rudi aku mintu menunggu diluar dan aku
perintahkan Andy untuk masuk terlebih dahulu.. Andy memiliki tubuh paling
atletis. Dengan sengaja dia membuka bajunya dengan tetap memakai CD yang sexy.
Batangnya sih nggak terlalu besar, memang tugas dia hanya menjilat kaki ,
tangan dan punggung saja.
Akupun mulai menanggalkan bajuku…dengan perlahan
aku buka gaun sexy istriku, meloloskannya jatuh ke lantai. “Pa…aku
malu..badanku nggak bagus lagi….” bisiknya. “Jangan begitu ma, dimataku kamu
adalah wanita paling sexy, dan kamu tahu apa kata mereka ketika melihat
fotomu…Wow..istri om masih cantik sekali…
Jadi?jangan ragu sayang….” bisikku juga sambil
mulai mencium leher dan bibirnya. Aku tuntun dia menuju tempat tidur. Sementara
Andi tersenyum mulai mendekati istriku dari belakang dengan mencium punggung
dan pinggangnya, sedang aku mulai menjilat lembut puting susunya yang bergetar.
Badan istriku yang ramping mulus dengan buah
dadanya tidak terlalu besar, tetapi padat berisi, yang paling menggairahkan
adalah putingnya yang merah muda… dan kedua bongkahan pantatnya yang terlihat
mulus menggairahkan serta gundukan kecil yang membukit yang ditutupi oleh
rambut-rambut halus yang terletak diantara kedua paha atasnya terbuka dengan
jelas.
Kemudian kutarik istriku berdiri, dengan Andi
tetap di belakangnya, kedua tangan Andi mulai menjelajahi seluruh lekuk dan
ngarai istriku itu. Aku sempat melihat ekspresi wajah istriku, yang dengan
matanya yang setengah terpejam dan dahinya agak berkerut seakan-akan sedang
menahan suatu kenikmatan yang melanda seluruh tubuhnya dengan mulutnya yang
mungil setengah terbuka, menunjukan dirinya menikmati benar permainan dari Andi
terhadap badannya itu, apalagi ketika jemari Andi berada di semak-semak
kewanitaannya, sementara tangan lain Andi meremas-remas puting susunya,
terlihat seluruh badan istriku yang bersandar lemas pada badan Andi, bergetar
dengan hebat. Aku tahu dia gemetar karena perasaannya masih belum bisa
menerima, tetapi juga ada perasaan ingin..
Rudi aku minta segera masuk, dengan hanya
memakai celana dalam saja. Rudi memiliki batang paling besar, aku sendiri belum
melihatnya. Aku hanya minta dia bersiap siap saja andaikata istriku minta
coitus. Dan Aku tekankan kepadanya untuk memakai kondom, jangan sekali kali
menyentuh istriku tanpa kondom..
Aku rebahkan istriku ke tempat tidur lagi,
tetapi kali ini agak diujung agar Rudi mudah menciumi bibir bawahnya. Sementara
aku masih menciumi lembut bibir istriku, dan Andi masih merangsang istriku
dengan mengigit gigit ujung payudaranya. Tampaknya istriku risih ketika Andi
menjilat ujung putingnya yang merah muda itu tapi dia membiarkannya, mungkin
dia merasakan sensasi yang hebat.”ah papa…geli …sshh…aaahh geli…malu pa..”
Tenang sayang…enakkan….Tampaknya dia menikmati sekali ketika putingnya digigit
dan dijilati dua laki laki.
Istriku kini telentang di tempat tidur dengan
kedua kakinya terlihat menjulur di lantai dan pantatnya terletak pada tepi
tempat tidur, sehingga dia tidak bisa melihat dengan jelas bagian bawah
tubuhnya yang sedang menjadi sasaran jilatan Rudi. Rudi mengambil posisi
berjongkok di lantai diantara kedua paha istriku yang telah terbuka lebar. Rudi
memang hebat, lidahnya panjang dan kasar sehingga dengan cepat istriku
mengelepar. Aaaahh geli pa…geli…jangan dicium yang bawah…geli…ahhssh…kok enak
ya pa…aneh ya pa…aku kok cepet terangsang sekali sekarang…ahhh..pa..padahal
Cuma diciumin.”
Aku minta Rudi geser sedikit, dan segera aku
arahkan batangku ke bibirnya. Aku tidak mau langsung karena istriku tidak suka
kasar, dan aku gesek gesekkan dan sedikit memasukkannya pelan pelan..dan aku
gerakkan pelan pelan., lalu aku cabut lagi…dengan terpejam istriku berbisk ke
dekat telingaku, “pa …apa aku boleh raba dada bidang mereka?shhsshh…boleh ya
pa…”Rupanya istriku penasaran.
Dengan tangannya yang gemetar dia menyentuh dada
andi dan rudi. Aku tahu sebenarnya dia ingin menyentuh yang lain lebih jauh,
tapi masih malu atau sungkan denganku.
Rudi rupanya lebih kreatif dengan melepas cel
damnya. Ups! rupanya dia tidak ngecap, dengan diameter 6cm dan panjang hampir
25cm, warna topinya merah muda, sangat besar juga untuk ukuran orang indonesia.
Tampaknya meskipun cuma sebesar itu tidak mungkinlah bisa masuk ke vagina
istriku, karena istriku mungil dengan tinggi Cuma 150 cm . Aku kuatir nanti istriku
merasa seperti diperkosa.
Sementara aku masih memompa dengan lembut,
tangan istriku mulai turun keselangkangan Rudi dan terkejut ketika menyentuh
batangnya. “Pa! besar sekali punyanya… aduuuhhh nanti jangan dipaksa masuk
cepat cepat ya….please…aku ngeri..kok jauh lebih besar dari punyamu pa…aduh…”
Aku lepaskan batangku dan Rudi kembali melumat
vagina istriku…Rudi pengalaman sekali, sehingga mudah menemukan titik rangsang
istriku. Dan benar saja tubuh istriku bergetar hebat….dan kembali dia merintih
“aduhh pa gila…gilaaaa….enak sekali….sekarang masukkan massukkan lagi
shhhh….sambil mencari cari batangku…”Rintihnya “Yang mana yang dimasukkan
honey?hmm punya Rudi?Godaku.” Aduh papa gitu deh….papa dulu lagi
please….Rintihnya.
Sementara Andi masih dengan setia menjilati
payudara istriku yang menegang hebat….Aku masih menciumi bibirnya, sengaja aku
tidak mau melepas bibirnya agar dia tidak malu dengan 2 anak muda ini.
“gimana ma kalo Rudi aja yang masuk….nggak papa
kok…Kapan lagi kamu merasakan yang besar…nggak akan sakit karena rudi tahu cara
masuknya”Bisikku..” Aku malu pa…malu…ssshhh… bener nggak papa? …nggak nyesel?
…ssshhhh…bener? ..aaahhh…gila enaaak banget…” Aku bisikkan lagi “nggak papa
sayang, nanti kalo sakit ya nggak usah dipaksa…pokoknya kamu nikmati aja….”
Lalu aku kode Rudi untuk bersiap siap….Jujur saja aku sebenarnya gemetaran
ketika rudi mulai menyiapkan batangnya. Rasanya nggak terima batangnya yang
besar menghangatkan vagina istriku. tapi disisi lain aku ingin melihat istriku
bercinta dengan laki laki lain…Dari awal aku selau mengingatkan mereka untuk
tidak kasar dan memaksa coitus kalau tiba tiba istriku tidak mau. Dan sekarang
mereka sudah bersiap sipa untuk coitus, rasanya aku tidak mampu
menghentikannya. Rasa ingin tahuku lebih besar dari rasa cemburuku….
Terlihat Rudi memegang penis raksasanya itu,
serta mulai di usap-usapkan dengan lembut di belahan bibir kemaluan istriku
yang sudah sedikit terbuka, Ujung kemaluannya yang kasar menggosok gosok
klitoris istriku, Aduhhh cemburuku luar biasa.! Sengaja Rudi menggosoknya cukup
lama agar istriku bisa melihat kemaluannya yang besar. Dan memang benar istriku
dengan mata yang terbelalak melihat ke arah senjata Rudi yang dahsyat itu,
sedang menempel pada bibir vaginanya. Kedua tangan isteriku kelihatan mencoba
menahan badan Rudi dan badan istriku terlihat agak melengkung, tampaknya dia
kawatir kalau kesakitan…. pantatnya dicoba ditarik ke atas untuk mengurangi
tekanan penis raksasa Rudi pada bibir vaginanya, akan tetapi dengan tangan
kanannya tetap menahan pantat istriku dan tangan kirinya tetap menuntun
penisnya agar tetap berada pada bibir kemaluan istriku sambil mencium telinga
kirinya, terdengar Rudi berkata perlahan, “Tante…, saya gosok gosok dulu
yaa…biar enak….ok?hmm bagaimana..enak ya….maaf yaa…, kalo masuk sekarang…,
boleh ya?”, terlihat kepala istriku hanya menggeleng-geleng kekiri kekanan
saja, entah apa yang mau dikatakannya, dengan pandangannya yang sayu menatap ke
arah kemaluannya yang sedang didesak oleh penis raksasa Rudi itu dan mulutnya
terkatup rapat seakan-akan menahan debaran jantungnya.” Bisiknya : “Pa… punya
rudi jangan masuk dulu ya…aduh jangan ya… paaa …ssshhh….terlalu
besar…aduh..besaaar sekaliii….ngeri…” Aku ciumi bibirnya “Nikmati aja sayang
nikmati aja….tadi kan punyaku sudah masukk…jadi udah nggak terlalu sakit kan…”
Rudi tanpa menunggu lebih lama lagi, segera
menekan penisnya ke dalam lubang vagina istriku yang telah basah itu, biarpun
kedua tangan istriku tetap mencoba menahan tekanan badan Rudi…..Aku bisikkan
lagi ke telingannya…” jangan tegang ma..santai aja….biarkan masuk…biarkan masuk
.” Mungkin, entah karena tusukan penis Rudi yang mendesak desak atau karena
ukuran penisnya yang sangat besar, langsung saja istriku berteriak merintih
rintih , “aahh.. , ssshh ya pelan-pelan begitu aja ya… .pelan pelan sekali
yaaaa…. aahh.”, terdengar rintihan dari mulutnya dengan wajah yang agak
menegang mungkin juga menahan rasa kesakitan. Kedua kaki istriku yang
mengangkang itu terlihat gemetar. Kepala penis Rudi yang besar itu telah
terbenam sebagian di dalam vagina istriku, kedua bibir kemaluannya menjepit
dengan erat kepala penis Rudi, sehingga belahan kemaluan istriku terlihat
terkuak membungkus dengan ketat kepala penis Rudi itu. Gila menggairahkan
sekali! Aku dekati kemaluan isteriku dan kucoba merangsang klitorisnya dengan
jariku. Kulihat kedua bibir kemaluan istriku tertekan masuk begitu juga
clitoris istriku turut tertarik ke dalam akibat besarnya batang Rudi.
“Bagaimana sayang…lebih enakkan sekarang? ….nikmati aja…bisikku dekat
telinganya…Istriku mulai tersenyum. malu “hhh..paa… mulai agak enak pa…aduh
mulai enak….enak pa… enak paaaa…nggak papa niiih pa…kalo besaar ternyata enaak
ya pa…aadduh….nanti kalo akuu ketagihan gimanaa pa..aaduhhh….”Istriku mulai
merintih dan meracau…padahal batang Rudi baru keluar masuk sebagian saja.
Rudi menghentikan tekanan dan kocokan penisnya,
sambil mulutnya mengguman, “Maaf…, tante…, kalo saya kurang lembut. .., maaf
yaa…, tante!”.
“aagghh…, nggaaaak kok…udah mulai agaaak
enak…tapi…jangan teerrlalu diiipaksakan. .., yaahh..masukkan pelan pelan lagi
yaaa… agak dalam yaa.aahh., istriku mencoba menjawab dengan badannya terus
menggeliat-geliat, sambil merangkulkan kedua tangannya di punggung Rudi.
“Tante.., saya mau masukkan lagi…, yaa…, dan
tolong katakan yaa…, kalau tante masih merasa sakit”, sahut Rudi dan tanpa
menunggu jawaban istriku, segera saja Rudi melanjutkan tekanan penisnya ke
dalam lubang vagina istriku yang terhenti itu, tetapi kali ini kocokannya
dilakukannya dengan lebih cepat.
Secara lembut tapi pasti, penis raksasa itu
menguak dan menerobos masuk ke dalam sarangnya. Ketika penis Rudi telah
terbenam hampir setengah di dalam lubang vagina istriku, terlihat dia telah
pasrah saja dan sekarang kedua tangannya tidak lagi menahan badan Rudi, akan
tetapi sekarang kedua tangannya mencengkeram dengan kuat pada tepi tempat
tidur. Rudi menekan lebih dalam lagi, kembali terlihat wajah istriku meringis
menahan sakit dan nikmat, kedua pahanya terlihat menggeletar, tetapi karena
istrikutidak mengeluh maka Rudi meneruskan saja tusukan penisnya dan tiba-tiba
saja, “aahh”, Rudi melenguh sambil menekan seluruh berat badannya dan pantatnya
menghentak dengan kuat sehingga membuat tempat tidur tersebut bergoyang dengan
keras.
Pada saat yang bersamaan terdengar keluhan
panjang dari mulut istriku, “Aduuh paaa……..aahh…..”, sambil kedua tangannya
mencengkeram tepi tempat tidur dengan kuat dan badannya melengkung ke depan
serta kedua kakinya terangkat ke atas menahan tekanan penis Rudi di dalam
kemaluannya. Rudi mendiamkan penisnya terbenam di dalam lubang vagina istriku
sejenak, agar tidak menambah sakit istriku sambil bertanya lagi, “Tante..,
sakit…, yaa? Tahan dikit yaa, saya goyang pelan pelan kok ..sebentar lagi akan
terasa nikmat …dijamin deh …!”, bisiknya ditelinga istriku. Istriku dengan mata
terpejam hanya menggelengkan kepalanya sedikit seraya mendesah panjang,
“aagghh.. ., paaa…sudah pa….aduhh… sudahhh please…sakit….sakit….terlalu
besaaar…aah”, Kulihat air mata mulai menetes di sudut matanya. Cepat cepat lalu
Rudi menciumi payudara istriku dengan ganas. Terlihat pantat Rudi bergerak
dengan cepat naik turun, sambil badannya mendekap tubuh mungil istriku dalam
pelukannya. Semakin lama semakin cepat….terkadang batangnya dikeluarkan dari
vagina istriku, kemudian dihunjamkannya lagi. Membuat istriku melenguh dan
merintih berkepanjangan.
Tak selang lama kemudian terlihat badan istriku
bergetar dengan hebat dari mulutnya terdengar keluhan panjang, “Aaduuh… ,
oooohh…, ssshh.. ., sshh paa! Aku..ahhh..aku…ahhh….aku..akh…sshhh…oohhh” ,
kedua kaki istriku bergetar dengan hebat, melingkar dengan ketat pada pantat
Rudi, dengan mata yang membeliak dan tubuh menghentak hentak istriku mengalami
orgasme yang hebat dan berkepanjangan. Selang sesaat badan istriku terkulai
lemas dengan kedua kakinya tetap melingkar pada pantat Rudi. Dengan tersenyum
Rudi tetap melakukan goyangan goyangan memutar dengan lembut , kali ini dia
tidak menekan, karena dia tahu kalo si wanita orgasme, si cowok harus mengikuti
gerakan pinggul wanita tersebut .aah, suatu pemandangan yang sangat erotis
sekali.
Kemudian Rudi mulai melepaskan dirinya dan
bergeser ke samping, dia memberi kesempatan kepadaku untuk mendekati istriku.
, “bagaimana sayang…enakkan batangnya Rudi?
Sakiittt? ..hmmm bisikku lagi.
Dengan memukul mukul dada bidangku, istriku
berbisik malu malu tapi dengan nada protes : “Kenapa nggak bilang bilang
paaa…kalo enaknya luar biasa seperti ini…nikmat banget sayang…
.bisa orgasme paa… nikmat…betul kata papa, kalo
besar enak ya… enak sekali…..sekarang pengen sama punya papa ya…, kasihan kan
papa belum keluar…”Pipinya bersemu merah, malu…
Aku benar benar terangsang hebat melihat
pemandangan tadi, dengan segera aku masukkan batangku ke vaginanya yang super
basah itu…ya ampun gara gara batang rudi yang besar tadi batangku masuk tanpa
gesekan lagi. “aaahh hunjamkan pa hunjamkan pa…sshhh” Istriku memang bisa multi
orgasme, dan malam ini aku benar benar ingin membuatnya puas dengan orgasme
tidak terbatas. : Nggak terasa ya ma…? bisikku.” Terasa kok pa…terasa…memang
kurraaang. tapiii nikmaat “. Maka dengan sedikit tenaga kuserudukkan saja
rudalku itu menerobos liang vaginanya. “Aaghh”, mata istriku terpejam,
sementara bibirnya digigit. Tapi ekspresi yang terpancar adalah ekspresi
kepuasan. Aku mulai mendorong-dorongkan penisku dengan gerakan keluar masuk di
liang vaginanya. Diiringi erangan dan desahan istriku setiap aku menyodokkan
penisku, melihat itu aku semakin bersemangat dan makin kupercepat gerakan itu.
Bisa kurasakan bahwa liang kemaluannya semakin licin oleh pelumas vaginanya.
“Ahh…, ahh”, istriku makin keras teriakannya.
“Ayo paaa…, terus”.
“Enakkk…, eeemm…, mm!”.
Tubuhnya sekali lagi mengejang, diiringi leguhan
panjang, “Uuhh…hh…” “ma aku keluar ya yaah”, aku perlu bertanya pada dia
“keluarkan paaa ,keluarkan….mm sshh…”
Bersambung . . .