- Home >
- MANJANYA ADIK SEPUPUKU 6
Part 6.
oohh..kak..oohh..enakk banget..aacchh..oohh.. Aisya meracau dan mendesah tidak karuan, banyak sekali cairan Apemnya yang keluar, kurasakan sampai meleleh membasahi kantong biji Batangku. cplook..ccplok..pleekk..pleekk..cplook..bunyi selakangan kami yang saling beradu. Pelan kudorong Aisya kedepan sampai aku pada posisi berlutut dan Aisya menungging didepanku dan mulai kugenjotkan dengan cepat pantatku maju mundur, membuat tubuh Aisya ikut terlonjak-lonjak kedepan dan kebelakang. Dengan posisi dogy seperti ini membuat Batangku lebih mentok menghujam sampai terasa membentur dinding rahimnya. oohh..oohh..dek..ooh..ennaakk..oohh..enaakk..dek.. iiyyaa kak..oohh..aach..ennakk..oohh..lebih cepat lagi kak..oohh..adek mau keluarrr..oohh..kklluarr… Tubuh Aisya menegang dan mengejat-ngejat tak lama berselang Batangku terasa disiram cairan hangat dari dalam rahimnya. sssseeeerrrr..sssseeeerrrr…sssseeeerrrr… Aisya langsung ambruk tengkurap diatas karpet, Batangku sampai terlepas dari dalam Apemnya. Kulihat tubuhnya masih bergetar menandakan orgasmenya belum berhenti, aku tidak menunggu lama karena aku juga sudah hampir mencapai orgasme segera kududuki pangkal pahanya dan mengarahkan Batangku memasuki Apemnya kembali. bblleess…sekali tekan masuk sudah Batangku sampai mentok, karena memang Apemnya sudah basah kuyup oleh orgasmenya tadi membuat Batangku tidak sulit memasukinya. Kurapatkan kakinya dan mulai kugenjot lagi Batangku keluar masuk, ooh..Apemnya terasa lebih menjepit. oohh..oohh..sempit sekali Apemmu dek..oohh..oohh..eennakk..dek..sempitt..oohh.. Aisya hanya diam saja sesekali merintih nikmat, terlihat sangat lemas setelah badai orgasme melandanya. Semakin kupercepat genjotanku karena aku juga merasakan sebentar lagi akan orgasme. cplook..plook..plook..cplook..bunyi selakanganku menghantam pantat Aisya. oohh..dek..oohh..kakak mau keluarrr..dek..aahh..kklluarr..aacchh.. Kutekan Batangku sedalam-dalamnya dan maniku langsung menyembur sangat kuat langsung masuk kedalam rahimnya. cccrrooott..ccccrrrroooot…ccccrrrroooot… Aku juga merasakan Apem Aisya berkedut-kedut dan menghisap Batangku, mungkin Aisya juga mendapatkan orgasmenya yang kedua bersamaan dengan semburanku tadi, aku langsung ambruk menindih tubuhnya karena tubuhku terasa lemas sekali. Aku terkejut dan lamunan mesumku buyar mendengar hapeku berbunyi tanda ada panggilan masuk, kulihat dilayar hapeku Aisya yang menelpon. Tumben ini anak telpon, ada apa ya? gumamku dalam hati. Kulirik jam sebentar sudah pukul 5, astaga sudah 1 jam aku melamun mesum aku jadi senyum-senyum sendirian. Segera kuangkat telponku, dan ternyata Aisya memintaku menjemputnya disekolahannya. Katanya tadi ada tambahan pelajaran sehingga jam segini dia baru pulang, Aku langsung mengeluarkan mobilku dan segera meluncur kesekolahanya Aisya, sekitar setengah jam aku sampai dan langsung menepikan mobilku. Aisya sudah menunggu didepan gerbang, Tapi kulihat dia tidak sendiri bersama temannya yang terlihat memakai jilbab. Aku segera turun menghampiri mereka. ” kak kenalin ini temanku, Devi namanya ” ucap Aisya memperkenalkan temanya, kuulurkan tanganku mengajak berjabat tangan dan Devipun menyabutnya. ” Faiz..” ucapku memperkenalkan diri. ” Devi..” jawabnya sambil tersipu-sipu malu. Kulihat Devi ini tidak kalah cantik sama Aisya badannya pun terlihat seimbang, yang beda Devi memakai jilbab dan sekilas buah dadanya terlihat lebih besar. ” kak nanti Devi ikut menginap dirumah kakak, boleh ya? ” ucap Aisya meminta ijin, ya karena dirumah sendirian nanti malam Aisya memang tidur dirumahku. ” boleh-boleh saja tambah orang kan tambah rame dek, tapi minta ijin dulu sama ortunya ” ” iya, kita kerumah Devi dulu minta ijin sama mau ambil baju untuk ganti nanti ” ” oke, kalo gitu ayo berangkat sekarang ” Kami bertiga berjalan kearah mobil, Aisya duduk disebelahku dan Devi duduk dibelakang sendirian. Kukemudikan mobilku menuju rumahnya Devi yang ternyata tidak jauh dari sekolahan, setelah berpamitan dan mengambil baju ganti kami meluncur lagi pulang kerumahku. Tapi sebelum sampai dirumah aku mengajak Aisya dan Devi keresto dulu untuk makan, agar nanti sampai rumah kami tidak perlu lagi makan malam. Setelah mendapat parkir kami bertiga masuk keresto dan memilih tempat duduk, seorang waitres segera mendatangi kami dan menyodorkan daftar menu yang ada diresto tersebut. Aisya dan Devi memesan nasi goreng dan es lemontea sedangkan aku memesan ayam peyet dan kapucino, setelah pesanan diantar kami segera bersiap menyantapnya. Tapi sebelum mulai makan Aisya pamit ketoilet dulu, tinggalah aku dan Devi mulai makan tanpa menunggu Aisya kembali. Saat aku menikmati makanku, kudengar Devi memanggilku. ” kak..” ” iya Dev ada apa? ” Kuhentikan suapanku dan kutatap Devi ingin mendengar apa yang akan dibicarakannya, tapi Devi hanya diam saja tidak segera bicara dan kulihat wajahnya sedikit memerah. Kulanjutkan makanku sambil menunggu apa yang akan dibicarakan Devi, kurasakan Devi mendekatkan badannya dan agak berbisik dia berkata. ” kak ajAisya Devi ml, seperti yang kakak lakukan sama Aisya ” Aku langsung tersedak dan badanku sedikit terlonjak mendengar apa yang dikatakan Devi. Aku terdiam mencerna apa yang baru dikatakan devi, aku seakan tidak percaya apa yang aku dengar. Setelah nyawaku kembali karena sempat ikut terlepas brsama rasa terkejutanku, aku beranikan menatap devi dan kulihat meskipun wajahnya merona merah seperti menahan malu tapi Devi menatapku seolah mengatakan bahwa dia serius dengan ucapannya. ” maksud kamu apa sich dev?, kakak gak ngerti ” ” Aisya sudah cerita sama aku kak tentang semua yang telah kakak lakukan sama Aisya, kami sudah seperti saudara jadi tidak ada rahasia diantara kami ” ” memang kamu sudah pikir baik-baik apa yang kamu katakan barusan ” tanyaku ingin mengetahui isi hatinya. ” sudah kak, makanya aku ngomong sama Aisya dan dia sudah setuju ” ” jadi ini semua rencana kalian? ” ” iya kak ” ” kalian ini sudah benar-benar gila!, kamu sudah tau resikonya kan? ” Aku tidak habis pikir dengan apa yang diinginkan Devi, aku bingung apa yang harus aku lakukan. Antara menuruti atau menolak keinginan Devi, sebagai laki-laki normal tentu itu tawaran yang sangat menggiurkan. Tapi hatiku seakan menolaknya karena aku kasihan kepada Devi harus kehilangan kesuciannnya bila aku menuruti keinginannya, Sedangkan sudah merenggut kesucian Aisya sering membuatku merasa bersalah. ” Devi sudah berpikir tentang resikonya kak, devi tidak akan suci lagi tapi seperti cerita Aisya dia juga tidak menyesal karena dia sangat sayang sama kakak dan kakak orangnya sangat baik jadi Devi pun juga berpikir seperti itu ” ” kakak belum tau Dev, kakak harus setuju dan melakukanya atau tidak karena bagi kakak ide kalian itu sungguh gila! ” Akhirnya kami terdiam sibuk dengan pikiran kami masing-masing, aku sudah kehilangan selera makanku karena pikiranku sudah dipenuhi dengan permintaan Devi yang aku anggap gila itu. Tak lama kemudian Aisya kembali dari toilet dan mulai menyantap makanannya, dan kami bertiga kembali ngobrol biasa saja tanpa membahas masalah yang tadi. Setelah selesai makan kami bertiga menuju kemobil dan segera meninggalkan kafe, didalam mobil Aisya yang lebih banyak bicara karena Devi hanya diam dan hnya sesekali menjawab ocehanya Aisya. Tapi belum lama kami meninggalkan kafe tangan Aisya mulai meraba Batangku dari luar celana, membuatku terkejut dan sempat menjadikan mobilku sedikit oleng tapi aku segera fokus kembali kejalan. ” apa-apa an sich kamu dek?, masih dijalan dan ada temanmu tuh ” ” sudah kakak fokus aja sama jalan dan nikmatin aja, Aisya mau mengajarkan teman Aisya yang penasaran terus itu ” Akhirnya aku hanya diam dan menuruti saja saat Aisya menyuruhku menggeser sedikit kursiku agak kebelakang, sebenernya aku juga ingin merasakan sensasinya dihj atau dibj saat menyetir lagian Devi juga minta aku mengajAisyaya ngesex jadi seharusnya dia sudah siap seandainya malihat yang seperti ini, jadi menurutku tidak masalah justru membuat Batangku langsung berdiri tegak. Aisya kemudian mengeluarkan Batangku menggenggamnya diselingi kocokan pelan, Aisya menyuruh Devi mendekat agar bisa melihat semua yang terjadi didepan. Aku lihat dari spion tengah Devi menutup mulutnya dan melotot saat melihat Batangku. ” kenapa Dev lihatnya kok sampai segitunya ” tanya Aisya sambil mengerlingkan matanya menggoda Devi. ” punya kak wil kok besar dan panjang ya? apa bisa muat ya punyaku? ” jawab Devi dan tanpa sadar tanganya meraba selakangannya sendiri, mungkin mencoba untuk mengukur muat atau tidaknya. ” ya muatlah! buktinya punyaku aja muat, kamu perhatikan ya? ini bisa membuat kakakku tersayang ini keenakan ” Devi hanya mengangguk dan terus memperhatikan apa yang dilakukan Aisya terhadap Batangku. Aku hanya diam dan tetap fokus menyetir saat Batangku dijadikan eksperimen kedua ABG cantik ini, Aisya mulai mengocok Batangku kemudian dia mulai menundukkan kepalanya dan diawali dengan menjilati lubang kencingku yang sudah mengeluarkan cairan percum. Setelah puas menjilat Aisya mulai memasukkan Batangku kedalam mulutnya, Aisya mulai menaik turunkan kepalanya mengeluar masukkan Batangku kedalam mulutnya diselingi hisapan dan jilatan lidahnya yang lembut itu. oohh..nikmat sekali rasanya membuat kosentrasinku terpecah antara nikmat dan fokus kejalan, setelah 5 menitan Aisya melepas Batangku dari mulutnya tapi tangannya tetap mengocok perlahan. ” Dev kamu mau coba? ” tanya Aisya kepada Devi yang masih memperhatikan Batangku seolah tak berkedip. ” aku kan belum bisa Rin ” jawab Devi sedikit gugup. ” coba dulu dari pada kamu penasaran terus, ayo kamu pindah kedepan ” Mereka pindah posisi, Aisya sekarang dibelakang dan Devi pindah disebelahku. ” ayo Dev jangan diam aja, ntar tititnya kak wil masuk angin loh kelamaan diluar ” goda Aisya melihat Devi hanya diam saja. Perlahan dan sedikit gemetar Devi mulai memegang Batangku, diusap dan dielus dari pangkal sampai kekepala Batangku dengan tanganya yang sangat halus kurasakan. Devi mulai mengocok perlahan Batangku, kadang sedikit diremas mungkin karena gemas membuatku sedikit ngilu. Perlahan Devi mulai menundukkan kepalanya yang tertutup jilbab itu, ditempelkanya hidung mancungnya diujung Batangku dan menghirup aroma kejantananku. Mungkin dia cukup penasaran dengan aroma Batang laki-laki, setelah puas Devi mulai menjilati ujung Batangku persis seperti Aisya tadi. Perlahan Devi mulai membuka mulutnya mencoba memasukkan Batangku, karena belum terbiasa kurasakan Devi agak kesusahan memasukkannya. Tidak lama dia sudah terbiasa dan leluasa mengulum Batangku dan mulai menaik turunkan kepalanya perlahan-lahan. oohh..aku merasakan sensasi nikmat yang berbeda karena Batangku dikulum ABG berjilbab. oohh..oohh..terus Dev..oohh..eennakk..aacchh.. ditengah fokusku mengemudi aku mengerang dan mendesah karena keenakan, Aisya juga tidak tinggal diam dia memelukku dari belakang dan menciumi pipiku dan juga sekitar leherku.
BERSAMBUNG.