- Home >
- Mencicipi Istri tetangga
Kejadian ini terjadi tanpa sengaja ketika saya tinggal di desa
A, yaitu Sabtu pagi yang ternyata menjadi hari pasar bagi desa A jadi saya
tidak melepaskan kesempatan untuk melihat keramaian di pasar … sangat keren
untuk Perhatikan barang dagangan yang ada. Secara tidak sengaja menabrak
seorang ibu yang sedang belanja, jadi semuanya tumpah termasuk gelas yang baru
dibelinya …
Karena saya merasa bersalah saya terpaksa mengganti gelasnya, nama ibu sebut
saja Ibu Wati dengan umur sekitar 41 tahun dan setelah menyebutkan lokasi rumah
yang berada di ujung jalan desa belok kiri, saya bilang Akan datang sore ini
untuk mengganti gelas kaca yang pecah.
Pukul 4 sore setelah mandi, langsung menuju rumah Nyonya Wati dan ternyata
rumah yang berada di ujung jalan cukup sepi, ditemui oleh seorang pria berusia
kira-kira 50 tahun yaitu bapak Irwan yang ternyata suami Ibu Wati setelah
menjelaskan tujuan kedatangan saya, obrolan menjadi lebih akrab.
Setelah dipanggil, keluar ibu Wati membawa minuman dan kue, dan secara
tidak sengaja saya perhatikan dan tergetar, karena dengan mengenakan kebaya
yang sedikit ketat dan rambut basah sehabis mandi, terlihat khas keindahan
wanita desa dengan kulit putih dan badan yang ketat meski sudah berusia 41
tahun. , dan yang membuat mata melotot adalah bagian payudaranya yang terlihat
begitu montok.
Tanpa diduga waktu makan malam telah tiba, dan mereka memaksa saya untuk makan
malam, setelah makan malam, Pak Irwan mengucapkan pamit untuk menghadiri sebuah
pertemuan di desa sebelah untuk urusan irigasi sawah, dan saya dipersilakan
berbicara dengan ibu Wati.
Rumah itu sepi karena anak pertama yang sedang sekolah sudah kelas 1 SMA sedang
berkemah, anak kedua yang SMP sedang belajar di rumah teman dan sikecil dirumah
Saudara, kebetulan yang tak terduga. Sepanjang obrolan mata tak pernah lepas
dari tubuh dan payudara ibu Wati, dan akhirnya ibu Wati bertanya,
“Dik Willy matanya menatap apa sih?”
Dengan malu aku mengatakan yang sebenarnya bahwa aku kagum pada kecantikannya.
“Orang desa gini kok bilang cantik, dikota pasti banyak yang cantik,” kata bu
Wati.
“Iya sih bu … tapi ibu lain, karena meski punya tiga anak tapi badannya masih
bagus, apalagi ……?”
Aku berhenti berkomentar.
“Terutama apa yang dik?” Dia mendesak
“Maaf bu … itu ibu yang besar dan masih ketat?”
Ibu Wati tampak malu saat mencoba menutup dengan tangannya … .. dan
akhirnya pembicaraan mengarah pada hal-hal yang berbau porno.
“Oh ya dik Willy punya anak dan isteri berapa umurnya?” Tanya bu Wati
“Satu 2 tahun, dan istri saya yang berusia 27 tahun dan saya sendiri berusia 29
tahun?” Saya membalas.
“Wow sedang panas panasnya ?” Dia melanjutkan.
“Panas bagaimana bu? Bu?” Saya mencoba memprovokasi pembicaraan menjadi lebih
panas, karena saya merasa horny dan bagaimana merasakan hubungan intim dengan
wanita paruh baya.
“Ah dik Willy pura-pura tidak tahu … ..?” Kata bu Wati sambil tersipu.
“Ibu juga terlihat segar, pasti kebutuhannya juga panas?” Saya terus memancing.
Tapi ibu Wati bahkan terlihat sedih …. jadi saya bertanya, “mengapa begitu
terlihat sedih bu?”.
Akhirnya cerita bu Wati bahwa kebutuhan batinnya sejak dua tahun jarang
terpenuhi, yaitu sejak suaminya jatuh dari pohon kelapa, kejantanan suaminya
jarang bisa dimaksimalkan.
“Maafkan saya bu … .. menurut saya orang seusia yang sama dengan ibu itu puber
kedua?”
“Memang begitu dik … tapi harus ibu tahan?”
“Bagaimana caranya?” Lanjutku
“Ya dengan mencari kesibukan di ladang … .. jadi malam capek terus tertidur?”
Dia melanjutkan.
“Nah kalau saya bisa pusing …. Karena saat ini baru berpisah 4 hari dengan
istri saya juga tidak tahan ????” Kataku sambil bergeser duduk dekat.
“Dik Willi mudah, kan di hotel juga pasti nyediain?” Dia berkata.
“Dik Willi kok gak dengerin sih….” kata bu Wati sambil menepuk
pahaku.
Saya pegang Tangan Bu Wati … sambil berkata,
“Abis ada pemandangan yang lebih baik”, sementara mata terus menatap belahan
dadanya.
“Ah nakal di Willy ini?” Kata bu Wati.
Namun, tangannya tetap saya pegang sambil aku meremas, karena diam saja berarti
kesempatan.
Terus tanganku meraba pahanya ….
“Tidak dik?” Kata bu Wati tanpa berusaha menolak.
Dan akhirnya aku memberanikan diri untuk menciumnya, Bu Wati memundurkan
kepalanya untuk berusaha menolak … tapi setelah aku memegang kedua tangannya
sambil menatap, akhirnya bu Wati memejamkan mata sementara mulutnya
sedikit terbuka. Segera aku mencium bibirnya perlahan … dan lama kelamaan ibu
Wati membalasnya dengan menciumku kembali.
Tanganku langsung tak bisa diam untuk membiarkan tetek yang begitu mengasyikkan,
pelan ku pegang teteknya .. sedikit meremas ….
“Ah..ah jangan dik” tapi tangan bu Wati malah menempelkan tanganku ke
teteknya.
Ciumanku berlanjut sampai ke lehernya sambil mencoba memasukkan tanganku ke
dalam belahan dadanya, semakin dia mendesah lebih dan lebih.
“Ahh … uuhhhh … ah tetap dik dik, bagus?” Kata bu Wati
Saya lebih bernafsu … jadi kancing baju bu Wati langsung saya lepas?
“Jangan dik … ntar keterusan?” Kata bu Wati.
“Oh bu … saya tidak mampu nahan bu, tolong kita sama-sama butuh bu?” Kataku.
Akhirnya Bu Wati menyerah .. membiarkan mulutku mengisap putingnya yang
mulai tegang ……
“Ahh … ahhh …. ahhhh dik lezat, tetap dik?” Dia mendesah.
Sementara tangan kanan meremas susu kanannya, mulut terus menjilat dan mengisap
yang kiri … ..
“Aaahhhhh … uuuhhh … ..aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Tapi tangan Wati pun meraih tanganku ke pahanya, yang siapa tahu kapan
kebayanya sudah disingkapkan….. tanganku langsung ke gundukan memeknya yang
masih tertutp cd, dan terasa jembutnya keluar dari sisi cdnya.
Tanganku terus mengusap memek bu Wati …… ..
“Ahh … ahhhh … ahhhh dik dik terus … bagus banget?” Dia mendesah dengan aksen
Jawa yang kental.
Diakhiri dengan seijin bu Wati… .. cd yang saya pelorotin, jadi terpampanglah
memek bu Wati yang menggunung dan empuk, dengan bernafsu langsung saya
gesek memek tersebut…sambil berusaha mencari itilnya, ibu Wati semakin
mendesah tidak karuan … ..
“Dik ahhhh enaaaaak dik … enaaaaakakkkkk banget”.
Dan ciuman saya terus bergerak turun….. akhirnya terciumlah bau khas vagina
wanita, yang membuat saya lebih bergairah, dan segera saya menjilat vagina yang
berwarna pink.
“Ahhh berhenti dik … tidaknnnn?” Kata bu Wati setelah tahu aku menjilat
vagina ……
Saya berhenti dan bertanya, “kenapa saya berhenti?”.
“Jangan menjilat vagina ibu …. menjijikkan dan kotor” kata bu Wati.
“Ayah Emang tidak pernah jilatin memek ibu?” Saya bilang.
“Ndak …?” Kata bu Wati
“Gee rugi bu?” Kataku sambil terus meremas titik itu dan menusukkan jari
tengahku ke lubang memek.
“Rugi kenapa dik?” Tanya bu Wati
“Rasanya Tidak kalah sama ngentotin memek ibu….dan juga membuat lebih banyak
nafsu” kataku sambil langsung menjilat memek bu Wati… ..
Setelah menjilati bibir memek langsung lidah saya masuk mengelitik lubang memek
semakin basah oleh lendir kenikmatan……. lidah terus bermain di memek sehingga
menambah kenikmatan ….
“Ahhh … ahhhhhh dik …… .uhhhhh … .hhhhh … sangat senang dik? Terus dik … lanjut
.. jilatin memek ibu … .. disana dik … lanjutkan …. lanjutkan … .. “
Saat itil bu Wati aku jilatin dan aku sedot…….
“ahhhhh…ahhhhhh….uhhhh…..uuuuuhhhhh dik Willyyyyy ibu mau keluar…ahhhhhhhhh
dikkkkkkkkkkk ibu keluar….”
Kepalaku langsung menekan kememek bu Wati dengan keras…..dan terasa
dilidah lendir akibat orgasme ibu Wati. Ibu Wati memejamkan mata untuk
menikmati kesenangan yang baru saja dia dapatkan … … sambil berkata,
“Sungguh dik Willy ternyata memek kalau dijiliat dan diisap rasanya enak banget
.. ..”
Tiba-tiba terdengar suara orang-orang yang datang dari pekarangan, dan kami
buru-buru merapikan pakaiannya…… sementara cd bu Wati langsung diumpetin
kekolong kursi, ….ternyata anak kedua Bu Wati pulang dari tempat
belajarnya.
Setelah anaknya masuk … .. segera bu Wati menggerutu mengapa kok anaknya
pulang cepat tidak seperti biasanya?
“Ibu belum puas …?” Aku menggoda.
Ibu tersipu sambil berkata …….
“Ya sih abis sudah lama ibu tidak merasakan hal semacam ini ………. apalagi memek
pengin yang ditusuk dengan kontol dik Willy biar keduanya bisa puas … Willy
belum keluar?” Tanya bu Wati.
“Iya sih bu … nanggung rasanya penis saya? Tapi sudah bu … karena malam ini
saya harus pergi ke kota nginep di hotel, dan lagian anak-anak ibu juga sudah
pulang.
Tapi jelas aku senang memuaskan hasrat ibu … .. “sementara tanganku meremas
payudaranya.
“Ahhh..dik Willy, tapi rasanya tidak adil kalau hanya ibu yang mendapat
kepuasan … .. jadi ibu besok ke kota dan mampir di hotel boleh tidak dik?” Kata
bu Wati.
“Boleh… boleh bu, tapi benarkah ya bu … besok jam 10 pagi” kata bu
Wati sambil tersenyum.
Pukul 10 pagi, pintu kamar hotel diketuk oleh orang dan ternyata Bu
Wati menepati berjanji datang, aku langsung memeluk dan aku menciumnya …
..
“Ah dik Willy kok gak sabaran sih?” Kata bu Santi
Saya tidak peduli … saya langsung menanggalkan semua pakaian yang dikenakan ibu
Wati, sampai terpampang tubuh telanjang yang sangat menggairahkan, saya
membimbing ibu Wati ke tempat tidur saya langsung dan langsung saya emut
dan saya meremas payudara yang begitu montok dan lembut?
“Aaahhhhhhhh dik …… ..dilepas kaosnya dong” kata bu Wati sambil tangannya
melepas baju yang saya kenakan, sekarang kita berdua telanjang.
Kembali aku mencium bibir bu Wati… juga semua lekuk tubuhnya ..
“Ahhhhh … .uhhhhh … isap tetek ibu …… isap?” Mulutku langsung beralih ke susu
bu Wati…. gunting tangan gesek gesek tangan yang terasa kenyal dan hangat,
“Ahhhhh … ..uhhhhhh … ..dik …… …… dik nikmat … … .uuu sudah lama ..ib tidak
merasa ngentot… terus .. ..teruuuuuusssss dik?”.
Ciuman saya terus sampai ke perut dan akhirnya ke gundukan memek yang sangat
merangsang….. saya langsung menjilat … dan saya sedot itil bu Wati, sambil
menggeser posisi ke 69, dan bu Wati itu tanpa tanya langsung mengemut
penisku .. ..
“Uhhhhh buuuuu begitu lezat?” Kontol saya terus diemut keluar ke mulut bu Santi
sambil dipijat … .. “uhhhhh …. hhhhhh..benar buuuuu”, saya juga tidak mau
kalah, saya langsung putar lidah saya di memek bu Wati…… sementara tanganku
sedikit menusuk anusnya.
“Aduhhhhhh dik …. semua ini …… enaaaaaak benar-benar dik … .. ahhhhhhhh …….
ahhhhhhhhhh”, tiba-tiba ibu Wati terpelintir dan terasalah cairan yang
keluar melembabkan bibir, yang saya segera isap sampai habis.
Saya biarkan bu Wati istirahat sejenak … sambil terus bermain dengan
puting susunya masih tegang …… setelah beberapa saat, saya memulai hujami tubuh
bu Wati dengan ciuman sehingga bu Wati lagi memberi reaksi lebih
panas …….
“ahhhhhh….uuuhhhhhhh….dik, ayo dik ngentotin memek ibu…..ibu sudah kangen
dientot…..ahhhhhhhhh”, sayapun memutar tubuh bu Wati untuk mengambil
posisi doggy, hingga tampaklah gundukan memek ibu Wati yang menantang,
dengan perlahan kumasukkan batang kontolku secara perlahan…karena terdengar ibu
Santi menjerit seraya berkata
“Perlahan dik ….. memek ibu sudah lama gak dientot ……” pelan aku masuk dan
mengeluarkan kontol …. jadi akhirnya semuanya amblas ke memek bu Wati ……
dan reaksi bu Wati Benar-benar diluar perkiraan karena dengan goyangan
pantat yang besar … kontol saya terasa menarik dan dipijat dengan senang hati …
..
“Ahhhhhh … .uuuuuuuhhhhhhhh … buuuuu … ueenna aaak sekali memek ibu?”
Dan saya tidak mau kalah dengan mengambil strategi 3: 1, 3 kali tusukan
setengah kontol dan sekali tussukan menghilang kontol memek bu Wati …… 10
menit kemudian bu Wati mendesah keras ….
“Ahhhhhh dik… memek ibu enak banget…..uhhhhhh kontol adikku benar-benar enaakk
…… uhhhh..ahhhhhh..uuuuuuuuu..ahhhhhh”
“Lanjutkan dik … memek ibu sudah tidak kuat …….. dik ….. dik … dik Willy …… ibu
kekkeeluaaaarrrrrr … ..ahhhhhhhhhh”, desahan bu Wati lebih lama diringi
keluar lendir karena kesenangan.
Setelah istirahat sejenak … Bu Wati langsung pijat kontol dan mengemutnya
dengan gesit.
“Ahhhhh bu …… uuuhhhhhh begitu bagus?” Aku menghela napas.
maka bu Wati berhenti sambil mengucapkan “Willy sesuai janji ibu semalem …
.. maka hari ini ibu akan memberikan kenimatan yang tak terlupakan buat
Willy?”.
Ibu Wati segera mengambil posisi di atas … setelah memijat penisku
sebentar … .Bu Wati langsung ngangkang dengan membimbing penisku masuk ke
lubang memek…….. rasakan bedanya dengan yang pertama. ***** sebelumnya, kali
ini memek bu Wati terasa lebih seret dan terasa lebih hangat.
“Oooooohhhhhh …… ahhhhhh …… uhhhhhhhh bu enankkkkkk sekali memeeeeek ibu ……
..ohhhhhh penisku ibu apain … ..uuuhhhhhh benar-benar nikmat bu?”.
Ibu Wati menjawab dengan desah nafas nya ……
“Ahhhhhhh …… .uuuuuuhhhhhh dik … memek ibu juga sangat lezat …….”, bokong
Wati masih terus bergoyang dengan sekali pakai, sehingga membuat penisku
terasa sangat lezat .. … Melebihi yang saya rasakan dengan istri saya.
“ooooooohhhhhhhh…..uuuuuuhhhhhh ennnnnaaakkkk sekali bu………”, nggak percuma aku
menginginkan ***** dengan wanita berumur 35-42 tahunan karena memang berbeda
permainan sex mereka, mungkin karena lebih berpengalaman…seperti bu
Wati yang memeknya terasa sekali empotannnya kataku dalam hati.
“Ahhhhhhhh … ..uuuhhhhhhhhhibu aku sudah tidak tahan”
“sebentar dik Willy, bareng sama ibu…”, kata bu Wati sambil terus
menggoyang pantat dan menaikkan turunkan sambil mendesah….
“ahhhhh…..dikkkk ..uuuuuuuhhhhh ibu enaaak sekali….ahhhhhh dik ibu juga mau
keluar……..”.
“Ya bu saya juga …… .ahhhhhhhhh ………”,
Ibu Wati ngomong-ngomong dan merasakan lendir membahasi penisku.
“Terus goyang … bu … …. terus buuuuuuuu … ahhhhhhhhhhhhh”, saya semprotkan
pejuh saya ke memek bu Wati dengan kuat, akhirnya kita tertidur, sampai
jam 12 siang kita makan dan terus ke babak kedua.
Karena waktu penugasan di kota S tinggal tiga hari, maka dua hari kemudian kita
membuat sebuah perjanjian untuk mengulang kenikmatan seperti kemarin, itulah
pengalaman saya yang pertama dan mungkin yang terakhir.
Karena saat ini saya belum pernah bekerja di Waktu yang lama, saya sendiri
tidak berharap bisa merasakan sensasi kenikmatan luar biasa bersama wanita
berusia 35 – 42 tahunan, sehingga ukuran penis normal saya orang Indonesia
hingga hari ini tetap ingin menginginkan hal tersebut terulang.
Tapi karena tempat bu Wati jauh dan untuk jajan rasanya takut, terpaksa
melakukan masturbasi saat melihat wanita yang menarik setengah baya yang
menggairahkan.