Popular Post

Popular Posts

Posted by : cerita kita


 

Part 10.

Ooohhh…ooohhh…Dev eennaakk..ooohhh…nikmatnya Apemmu Dev oooohhh…sempiiiittt..oohh..oohh… Desahanku tak tertahan lagi merasakan kenikmatan yang benar-benar memabukkanku, semakin erat kupeluk tubuh Devi juga remasan tanganku dibuah dadanya dan genjotankupun semakin kupercepat dan semakin mantap, Batangku keluar masuk semakin kuat dan cepat dengan konstan. Ccppllookkk…cccppllooookkk…ccpplloookkk…pppl lleeekkk..pppllleeekk…cccllleeeppp.. Bunyi selakanganku beradu dengan pantatnya dan juga bunyi Batangku yang keluar masuk menggeseki dinding Apemnya yang basah itu bersahut-sahutan, tidak lama kemudian tubuh Devi menegang dan Apemnya juga mencengkram dan menghisap Batangku sangat kuat membuatku agak susah untuk menggenjot, sepertinya sebentar lagi Devi akan mendapat orgasme pertamanya maka dari itu aku terus menggenjot agar Devi cepat mencapai orgasmenya. Dengan hentakkan kuat sampai mentok dan sedikit kuputar Devi mencapai orgasmenya, tubuhnya mengejang mengejat-ngejat dan dari dalam rahimnya menyembur-nyemburkan cairan hangat menghantam Batangku dengan cukup kuat. Cukup lama tubuh Devi bergetar menandakan badai orgasmenya sangat dahsyat, kubuka daster Devi bagian atas dan kuremas-remas buah dadanya cukup kuat tanpa terhalang apapun juga kuselingi pelintiran dikedua puntingnya untuk menambah rangsangan agar lebih sempurna orgasme yg dialami Devi. Setelah kurasakan tubuhnya sudah tenang bahkan terlihat lemas aku balikkan tubuh kami secara bersamaan menjadikan posisi kami telungkup dengan aku menindih tubuhnya tanpa melepas Batangku, kuluruskan kaki Devi dan kuhimpit dengan kakiku yang mengangkanginya menjadikan kaki Devi merapat satu sama lain. Setelah kurasa posisinya sudah pas seperti yang aku inginkan, aku mulai menggenjot lagi menaik turunkan pinggulku dan Batangku kembali keluar masuk kedalam Apemnya menggeseki dinding Apem yang basah dan hangat itu. Oohh..semakin sempit sekali Apem Devi menjepit Batangku membuatku semakin terbuai dalam kenikmatan, karena memang dengan posisi telungkup dan kaki merapat membuat Batang terasa semakin dijepit, ditambah lagi setiap kuhentakkan Batangku kedalam otot Apem Devi mengencang dan saat kutarik keluar otot Apem Devi mengendur jadi Batangku terasa diurut-urut membuatku semakin melayang menikmati rasa yang sangat memabukkan ini. Oooh…ooohh…nikmat sekali Dev ooohhh…me me Apemmu nikk nikk nikkmaaatt…oooohh..aacchh… Aku terus meracsu tidak karuan merasakan kenikmatan surga dunia ini, semakin cepat kugenjot mengeluar masukkan Batangku, terkadang kukeluarkan setengah Batangku dan kumasukkan lagi dengan genjotan yg cepat, terkadang kukeluarkan Batangku sampai hanya kepalanya saja yang ada didalam dan ku masukkan lagi sampai mentok dengan genjotan yang pelan tapi kuat dan mantan. Cccppllloookkkk…ccpplllookk….ccppllook…cclle epp…ccclleepp..pplleekk…ppllleekk..ccpllookk.. . Semakin nyAisyag bunyi merdu selakangan kami karena semakin banyak cairan Apem Devi yang keluar ditambah keringat kami juga banyak yang mengucur. Ooohhhh…oooohhh…aaahhh…ooohhh..eennaaakknya. ..ooohh…Dev kakak tidak tahannn…oooohhh…kakak mau keluarrr…oooohhh… Semakin kupercepat genjotanku karena rasanya maniku sudah mengumpul siap untuk menyembur dan disaat maniku sdh berada diujung kurasakan tubuh Devi juga menegang menandakan sebentar lagi dia juga akan mendapat orgasmenya yang kedua, genjotanku semakin kupercepat kuat dan mantap membuat tubuh Devi ikut terlonjak-lonjak mengikuti irama genjotanku. Oohh…nikmatnya membuatku sampai mendongakkan kepala meresapi rasa nikmat yang memabukkan ini, tak lama kemudian kami mencapai orgasme hampir bersamaan dan dari alat kelamin kami sama2 menyemburkan cairan birahi yg membuat kami melayang terbang keawang-awang. Sssseeeerrr….sssseeerrrr..sssseeeerrrr… Cccrrroooottt…ccccrrrrroooottt…cccrrrooottt… Kuhentak-hentakkan pinggulku memasukkan Batangku sedalam-dalamnya memuntahkan semua isinya bersamaan dengan itu tubuh Devi bergetar hebat mengejat-ngejat menyemburkan cairan birahinya yang terasa sangat banyak, setelah badai orgasme reda kembali tubuhku langsung ambruk menindih tubuh Devi, tubuhku terasa lemas dan tulang-tulangku seperti dilolosi dari engselnya. Cukup lama kami dalam posisi ini dan Batangkupun masih menancap didalam Apemnya, nafas kami masih sama terengah-engah dan tubuh Devi kelihatan juga begitu lemas tak lama kemudian terdengar dengkuran halus ternyata Devi tertidur lagi saking lelahnya, setelah kurasa nafasku sudah normal kembali kugulirkan tubuhku dari atas tubuh Devi membuat Batangku terlepas dengan sendirinya. hiks..hiks..hiks.. Disaat aku mulai memejamkan mata mencoba untuk tidur kembali aku mendengar suara tangis yang tertahan. Hiks..hiks..hiks.. Aku menoleh ke Aisya Yang sekarang tidur miring membelakangiku, kulihat tubuhnya sedikit bergetar menandakan Aisya sedang menangis, kugeser tubuhku mendekat dan kupeluk tubuh Aisya dari belakang. ” kenapa dek kok adek nangis? ” tanyaku kepada Aisya. cukup lama Aisya tidak menjawab dan masih terisak dalam diam. ” kakak jahat! Kakak sudah tidak sayang lagi sama adek! ” Aku sangat terkejut dengan apa yang dikatakan Aisya, aku tidak mengerti maksud ucapannya karena aku tidak merasa berbuat salah kepadanya. ” adik kok ngomongnya gitu?memangnya kakak salah apa? ” aq segera memeluk Aisya yang masih dalam posisi tidur membelakangiku,aku berusaha menenangkannya dalam pelukanku meskipun aq sendiri tidak tau apa kesalahanku sehingga membuat Aisya menangis. ” buktinya kakak lebih memilih Devi dari pada Aisya ” dengan masih sesenggukan menahan isak tangisnya, aku langsung menepuk jidatku sendiri karena nafsu dan belum puasnya aku bermain sama Devi aku sampai lupa bahwa yang kuhadapi anak-anak SMA yang masih labil yang jika dinomor duakan sudah merasa tersisih. Untungnya Devi sudah tidur pulas kelelahan setelah kuhajar habis-habisan,sehingga tidak mendengar pembicaraanku dengan Aisya.Aku semakin erat memeluk Aisya sambil kubelai rambutnya agar dia bisa cepat tenang. ” bukan begitu dek, tadi kakak kepengen dan kakak lihat kamu pulas banget tidurnya jadi kakak tidak tega ngeganggu tidur kamu ” ” bohong! Bilang saja kalo kakak sekarang sudah bosan sama adek sudah tidak sayang sama adek,benerkan? ” Hadeeh..sampai bingung aku mau menjawab pertanyaannya Aisya yang merasa tersisih dan dinomer duakan karena aku lebih memilih menggenjot Devi dulu dipagi ini. ” percaya sama kakak dek! Kamu tetap adiknya kakak yang paling kakak sayang,kakak minta maaf ya dek tadi beneran kakak memang tidak mau ganggu tidur kamu ” aku terus merayu Aisya agar tidak ngambek lagi, bisa gawat kalo ngambeknya kelamaan.

TAMAT.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © CERITA KITA - but you - Powered by cerita kita - Designed by by me -