- Home >
- MANJANYA ADIK SEPUPUKU 5
Part 5.
Kurasakan Apem Aisya mulai berkedut-kedut bereaksi dengan Batangku yang sedang mengeras didalamnya, tak lama kemudian Aisya mulai terbangun dari tidurnya menatapku dengan cemberut yang membuatku menjadi gemas dan langsung kulumat bibirnya yang dimonyongkan itu. Aisya berusaha lepas dari lumatanku ” ih..punya kakak berdiri ya..? ” tanya Aisya dengan wajah yang cemberut, tapi tidak berusaha melepaskan diri dari pelukanku. ” iya sayang..! punya adek bikin nafsu jadi kakak tidak tahan ” jawabku dan mulai kunaik turunkan pinggulku pelan-pelan. ” punya adek kan masih perih kak ” meskipun bicara seperti itu kurasakan Apemnya mulai basah. Kubalikan tubuh sehingga Aisya berada dibawahku, sambil kuciumi dan kujilati lehernya mulai kuayunkan pinggulku kembali. aahh..essstt..pelan-pelan kak..oohh..masih nyeri.. oohh..oohh..iya..sayang..ini juga pelan..aahh.. Semakin lama semakin banyak cairan yang keluar dari Apemnya Aisya, dan semakin cepat kuayun dan kuhentakan pinggulku naik turun. ccplok..ccplok..sslleep..sslleepp..bunyi selakangan kami yang saling beradu. oohh..kurasakan Apemnya sungguh sempit dan menghisap, membuatku seperti terbang melayang keangkasa. oohh..kak..adik mau pipis..ooohh..kak..aahh..! Kurasakan tubuh Aisya mengejang dan Apemnya menghisap Batangku sangat kuat membuatku agak susah untuk menggenjotnya. sssseeeerrrr..sssseeeerrrr..sssseeeerrrr.. Kurasakan semburan yang cukup kuat membasahi kepala Batangku. Kuhentikan genjotanku memberi kesempatan Aisya untuk menikmati orgasmenya, setelah tubuh Aisya mulai normal kembali secara perlahan kucabut Batangku. Kubalikkan tubuhnya dan kuposisikan menungging, setelah kurasa posisinya pas mulai kuarahkan ujung Batangku keApemnya yg terlihat merekah basah. Kugesekkan sebentar dibibir Apemnya, dan secara perlahan mulai kutekan Batangku masuk kedalam. bblleess..setengah Batangku sudah masuk tapi masih cukup sulit dan terasa sempit sekali Apemnya, kukocok sebentar dan kutekan agak kuat bbblleeesss..mentok sudah Batangku terbenam didalam Apemnya Aisya. oohh..nikmat sekali jepitannya mencengkram kuat Batangku, kupegang pinggulnya dan mulai kugenjot maju mundur pinggulku. Semakin lama kupercepat genjotanku karena aku sudah tidak tahan dengan jepitan dan empotan Apem Aisya, tubuh Aisya terguncang-guncang menerima genjotanku dan tubuh mungilnya Aisya terlihat tak seimbang dengan tubuhku yang cukup tinggi dan atlestis ini. ooohh..kak..pelan-pelan kak..ooh.. oohh..dek kakak sudah tidak tahan oohh..nikmat dek..ooohh.. Semakin kunaikkan tempo genjotanku karena kurasakan maniku sudah berada diujung siap meledak. cplook..cplook..cplook..bunyi perutku menghantam pantatnya yang terlihat indah menungging pasrah. ooh.. kutarik Batangku sampai kepalanya saja yang berada didalam dan kuhujamkan dengan cepat sampai mentok Batangku yang besar dan panjang merojok dan menggerusi dinding dalam Apemnya dan kurasakan ujung Batangku membentur rahimnya saat kutekan mentok, mmbuatku semakin tidak tahan dan kuhujam sedalam-dalamnya. ccccrrrroooot..ccccrrrroooot..ccccrrrroooot.. Maniku muncrat langsung masuk kerahimnya sampai beberapa kali dan kuhentakan pinggulku sampai maniku sudah tidak keluar lagi. bersamaan dengan muncratnya maniku, tubuh Aisya menegang dan kejang menandakan dia juga mendapat orgasme yang kedua. oohh..kak..oohh..aahh.. sssseeeerrrr..sssseeeerrrr..sssseeeerrrr.. Setelah badai orgasme mereda Aisya langsung ambruk tengkurap kelelahan, dan aku berbAisyag disampingnya kupeluk tubuhnya dan kubelai rambutnya sambil kuciumi wajahnya. Setelah pertempuran birahi antara aku dan Aisya selesai, kami mandi bersama dan saling menyabuni tubuh kami bergantian. setelah aku selesai menyabuni tubuh Aisya, gantian Aisya yang menyabuni tubuhku dan pada waktu sampai diBatangku cukup lama dia bermain-main disana. Hmm..nampaknya sekarang Aisya suka sekali bermain sama Batangku, mungkin karena benda inilah yang sudah memberi kenikmatan kepadanya. Dikocok dielus dan kadang diremas membuat Batangku menggeliat mulai berdiri, meskipun sudah 2x pejuhku keluar tapi karena darah muda dan nafsu yang masih menggebu-gebu membuatku tidak tahan Batangku dipermainkan seperti itu. Aku langsung melumat bibirnya, kupeluk tubuhnya dan tak lupa tanganku meremas-remas pantatnya. Menyadari apa yang akan aku lakukan dan juga merasakan Batangku sudah sangat tegang mengeras, Aisya berusaha melepaskan pelukanku dan juga lumatan bibirku. ” kakak pengen lagi ya? ” ” iya sayang, habisnya punya kakak adek buat mainan! jadinya kakak pengen lagi ” ” jangan sekarang ya kak?! punya adek masih terasa perih ” ” aduh..gimana dong dek?! kakak sudah tidak tahan neh..! ” “hmm..adek kocok aja ya kak? punya adek beneran masih perih, nggak tau kenapa sekarang kok malah terasa perihnya ” ” iya deh..dek, dari pada tidak sama sekali ” kupeluk tubuhnya dan kukecup keningnya, Aisya tersenyum sambil menarik Batangku agar aku mengikutinya. Aisya menyuruhku duduk ditoilet, kemudian dia berjongkok dihadapanku dan mulai mengocok Batangku. Aisya tersenyum dan matanya mengerling imut melihatku merem melek merasakan kocokan tangannya yang halus, oohh..nikmat sekali rasanya. Semakin lama kocokanya semakin cepat, kupegang kepalanya dan mengarahkannya mendekati Batangku. Tau apa yang kuinginkan Aisya mengikuti tarikanku, mulai mengecupi dan menjilati kepala Batangku tanpa menghentikan kocokannya. oohh..dek..oohh..enakk dek..oohh..aku terus mendesah dan merem melek menikmati apa yang dilakukan Aisya terhadap Batangku. Hap..Aisya mulai memasukan Batangku kedalam mulutnya, menghisap serta memainkan lidahnya disekitar kepala Batangku. Bersamaan dengan tanganya yang semakin cepat mengocok Batangku, Aisya juga mulai menaik turunkan kepalanya mengeluar masukkan Batangku dimulutnya disertai hisapan dan sedotan seperti vacum cleaner. Membuatku semakin kelojotan merasakan kenikmatan yang luar biasa. oohh..dek..oohh..terus..dek..oohh..enakk..enakk..! Aku ikut memaju mundurkan pinggulku karena sebentar lagi kurasakan maniku akan keluar. oohh..enakk..dek..oohh..kakak mau keluarr…aacchh…! ccccrrrroooot..ccccrrrroooot..ccccrrrroooot.. Kusemburkan maniku kedalam mulutnya Aisya, kutahan kepalanya dan kuhentak-hentakkan pinggulku mengeluarkan semua maniku. Aisya pun tetap mengocok dan menyedot Batangku sampai maniku habis tak tersisa, Aisya langsung menelan maniku sampai tidak ada setetes pun yang tersisa. Setelah badai orgasme mereda aku rasakan tubuhku lemas sekali seperti tak bertulang, kuciumi seluruh wajah Aisya dan kubisikkan ucapan terima kasih karena telah membuatku kenikmatan dan memberiku kepuasan. Setelah selesai kami meneruskan acara mandi kami yang tertunda tadi dan segera keluar dan berganti pakaian, Aisya tetap memakai seragam sekolahnya karena tidak membawa pakaian ganti sejak siang tadi. Kemudian Aisya berpamitan untuk pulang, tapi sebelum dia keluar kamarku sekali lagi kucium kening nya dan kupeluk erat tubuhnya untuk menumpahkan rasa sayangku yang sangat terhadap Aisya. Dengan kepulangannya Aisya maka berakhirlah sudah petualangan birahi kami dan juga berakhirnya keperawanan Aisya ditangan kakak sepupunya sendiri hari ini. Hari ini ortuku dan ortunya Aisya keluar kota menghadiri undangan famili kami yang mengadakan acara pernikahan anak mereka, rencananya menginap 1malam disana dan aku tidak ikut karena ditugaskan menjaga rumah dan juga menjaga Aisya. Sekitar jam 4 sore aku duduk bersantai diteras belakang rumah menikmati suasana sore hari yang cerah ditemani sigaret kesukaanku dan juga secangkir kapucino, disaat seperti inilah aku sering terbuai lamunan tentang apa yang selama ini aku dan Aisya lakukan. Meskipun itu adalah pengalaman yang sangat menyenangkan, tetapi akhir-akhir ini rasa bersalah kadang selalu menghantuiku. Namun begitu aku belum bisa mengendalikan nafsuku, dan kejadian yang kadang kusesali ini tetap saja terus berulang. setiap ada kesempatan selalu kami manfaatkan untuk mengumbar birahi kami, setiap sudut rumah ini hampir semua sudah kami jadikan tempat berfantasi kami. Sudah hampir 1th kami menjalin hubungan yang banyak orang bilang itu hubungan yang sangat tabu, sudah tidak terhitung lagi berapa kali kami melakukanya. Tapi dari itu semua ada 1 kejadian yang menurutku paling ekstrem, dimana kami ml didekat ortuku, berkesan karena sensasinya sungguh luar biasa. Dan selalu lamunanku terhenti pada kejadian itu, karena memang sampai kapanpun tidak akan pernah aku lupakan. Waktu itu seperti biasa setelah makan makan malam kami menonton tv diruang tengah, ortuku duduk disofa berdua sedangkan aku dudu dibawah didekat mereka. Tak lama kemudian Aisya datang dengan memakai baju tidur kesukaanya daster yang panjangnya sedikit diatas lutut, tapi yang beda kali ini Aisya membawa selimut. Tanpa permisi langsung duduk dipangkuanku dan membentangkan selimutnya menutupi bagian depan tubuh kami, menikmati acara tv diselingi ngobrol yang penuh canda tawa setiap hari kami lakukan membuat keluarga ini selalu harmonis. Karena tubuhku dan tubuh Aisya tertutup selimut, aku iseng meraba Apemnya dan aku sempat terkejut karena Aisya tidak memakai cd. Kurasakan Apem Aisya sudah basah cenderung becek, hhm..rupanya ini anak lagi horny. Mulai kugesek belahan Apemnya naik turun menggunakan jariku, hanya sebentar saja kulakukan itu Aisya berbisik menyuruhku memasukkan Batangku yang memang sudah berdiri tegak. Justru itu membuatku kebingungan karena ortuku masih berada didekat kami, akhirnya aku mendapat ide. secara perlahan kukeluarkan Batangku dan kusuruh Aisya mengangkat pantatnya dulu karena aku ingin mengambil hape yang ada didalam saku celana, Suaraku sengaja kubuat agak keras supaya ortuku dapat mendengar agar tidak curiga. Tau apa yang aku inginkan Aisya mengangkat pantatnya serta meraih Batangku, diarahkannya ujung Batangku ke Apemnya. Dirasa sudah tepat pada lubangnya dan hapeku sudah aku keluarkan, Aisya menekan pantatnya kebawah dan akupun membantu memegang pinggangnya ikut menekan. Secara perlahan Batangku memasuki Apem Aisya hingga mentok, dan seolah Aisya kembali pada posisi semula duduk dipangkuanku. Kami tidak bisa banyak bergerak karena takut ortuku menjadi curiga dengan ulah kami, namun begitu aku harus tetap menahan pinggang Aisya. Mungkin karena ingin meraih kenikmatan yang lebih tanpa sadar bahwa ortuku masih didekat kami, Aisya terkadang memutar bahkan sedikit menaikkan dan menurunkan kembali pantatnya. Sekitar 1 jam kami diam dalam posisi tersebut dan hanya bisa saling mengedut-ngedutkan alat kelamin kami, ortuku kemudian pamit mau tidur duluan dan setelah kudengar pintu kamar ortu ditutup dan dikunci barulah aku berani bersuara. ” gila kamu dek, tadi kalo ketahuan gimana? ” ” mau gimana lagi kak, Adik sudah tidak tahan sudah horny sejak tadi ” ” dasar kamu dek tidak sabaran! ” ” nggak tau ya kak, mungkin adek mau dapat kali ya! bawaanya horny mulu ” Aku tidak menjawab langsung meremas-remas buah dadanya, Ari tidak tinggal diam mulai menaik turunkan pantanya menggenjot Batangku.
BERSAMBUNG.