Popular Post

Popular Posts

Posted by : cerita kita


 

EPISODE 4

Ditengah siang yg panas karena cuaca yg sedang mendung, Bu Evi yang sedang sibuk menulis teks pidato untuk acara debat kandidat Kades tiba tiba dikejutkan oleh bunyi bel dirumahnya. Setelah mensave pekerjaannya, Bu Evi segera beranjak untuk membukakan pintu. Namun belum sampai Bu Evi membukakan pintu, Cantika yg saat itu tengah berada di ruang tamu lebih dahulu menemui tamu yg datang.

"Siapa sayang," tanya Bu Evi.

"Cuma paket mah, buat mamah." jawab gadis manis itu.

"Paket? perasaan mamah tidak pesan paket apapun" Bu Evi terlihat kebingungan.

"Ini dari Pak Hendro mah," jawab Cantika yg tampak mengamati bungkusan paket yg terlihat janggal.

Bu Evi yg kaget karena mendengar nama Pak Hendro adalah pengirim paket tersebut, segera mengambil alih paket itu dari tangan Cantika.

"Oke, makasih sayang. Sini berikan kepada mamah" Bu Evi berpura pura tenang.

Dengan hati berdebar debar, Bu Evi segera beranjak masuk ke dalam kamarnya untuk membuka paket apa yg dikirim oleh Pak Hendro. Sementara itu, Cantika yg sempat meraba raba kemasan paket itu hanya bisa menerka mereka saja dan tak mau ambil pusing.

Setelah membaca kemasan paket itu, Bu Evi tau kalau paket itu benar benar dikirim oleh Pak Hendro. Karena sangat penasaran, Bu Evi pun segera merobek plastik kemasanya dan membukanya. Setelah benda itu dibuka, betapa terkejutnya Bu Evi saat mendapati isi paket itu berupa sebuah dildo warna pink berukuran besar. Seketika Bu Evi kembali teringat pada malam memalukan dua hari yg lalu dimana ia harus rela difoto telanjang dengan memainkan dildo oleh Pak Hendro.

Tak cukup sampai disitu, barang barang lain yg ada dalam paket itu tak kalah membuat Bu Evi khawatir.

Ada beberapa setel G- string dan bikini beraneka variant yg dari segi modelnya terlihat sangat mini. Selain itu Pak Hendro juga mengirimkan beberapa lembar foto bugil Bu Evi yg sudah diedit menyerupai poster peraga kampanye Pilkades dan dibubuhi tulisan yg sangat menjijikkan.

JANGAN SALAH PILIH

EVI FATMAWATI, S.Sos.

KADES SUKA BANGUN NOMOR URUT 2

COBLOS TEMPIKNYA!!!

Program Kerja :

- Layanan Sex Gratis

- VCS Bu Kades

- Pijat Bugil

Tak hanya editan foto foto bugilnya saja yg membuat Bu Evi malu sekaligus takut,namun pak Hendro juga menuliskan pesan dalam paket itu.

"Halo Evi Sayang, ini foto foto ibu saat jadi model bugil saya. Apakah perlu disebarkan agar warga berbondong bondong memilih ibu?? Hehehe

Oh ya, ini juga aku belikan ibu beberapa g-string dan bikini untuk mengganti celana dalam ibu yg hilang kemarin malam. Nanti malam dipakai ya... Aku ingin VCS denganmu, pengen melihat tempik indah ibu.

Jangan Lupa, G stringya dan bikininya segera dicoba dan kirim fotonya ke saya.

Dari penggemar berat tubuh indahmu

-Hendro "

Bu Evi tak tau harus berkata kata apa mendapati tindakan Pak Hendro yg sangat kelewat batas itu. Dirinya syock dan bahkan hampir menitikkan air mata. Ia tak menyangka, jika niatanya meminta pertolongan Pak Hendro akan berakhir dengan rentetan hal yg meneror dirinya.

"Dasar Bajingan kau Hendro!!!! " kutuknya dalam hati.

Karena merasa jijik dengan foto foto itu, Bu Evi segera mengambil korek api dan membakar foto itu. Ia tak tahu harus menanggung malu seperti apa jika sampai Cantika membuka paket tersebut atau foto itu disebar oleh Pak Hendro ke seluruh desa.

Berselang 30 menit kemudian, sebuah pesan yg dikirimkan Pak Hendro di WhatsApp Bu Evi muncul dan mengejutkan dirinya.

"Selamat siang Calon Kadesku yg cantik, bagaimana harimu? Apakah paketnya sudah sampai?" isi pesan Pak Hendro.

Bu Evi yg mendidih isi kepalanya segera membalas.

"Apa apaan itu? Dasar Bajingan!" ketiknya penuh emosi.

"Hahahaha, Maafkan saya Bu. Saya hanya kangen sekali dengan tubuh ibu. Sejak malam itu, saya selalu memikirkan tubuh ibu setiap hari. Tubuh ibu luar biasa indah sekali," balas Pak Hendro tertawa di atas ranjang ya.

"Apa mau bapak!?" Bu Evi ketus.

"Saya ingin Bu Evi mencoba memakai hadiah dari saya, bagus bukan? g string dan bikini itu akan sangat cocok dengan tubuh ibu. Cobalah.... saya tunggu! Atau...??" ancam pak Hendro.

"Atau apak pak"? Bu Evi berkeringat ketakutan.

"Atau foto foto telanjang ibu bisa saja terpampang di tiang tiang listrik dan papan pengumuman. Hehee"

"Bapak, mengancam saya?" Tandas Bu Evi.

"Tidak Bu... Saya cuma ingin menikmati tubuh ibu saja. Mari kita buat ini lebih sederhana. Selama ibu bersikap manis dan menurut, saya akan rahasiakan foto itu. Bukankah kemarin malam ibu sudah menikmati saat saat ibu duduk dalam pangkuan saya itu?" Balas Pak Hendro mencoba membujuk Bu Evi.

"Saya terpaksa pak" balas Bu Evi.

"Ayolah Bu, hanya sekedar foto. Cobalah, ibu akan menyukai hadiah saya. Saya tunggu fotonya segera sayang. ketik Pak Hendro

"Oh ya, jangan lupa untuk memfotonya full body dan memakai jilbab ya Bu. You Will be amazing!" tambah Pak Hendro yg tak dibalas Bu Evi.

Bu Evi yg panik kini hanya bisa pasrah dan mencoba untuk menuruti permintaan Pak Hendro. Dibukanya bungkusan G- string dan bikini itu satu demi satu untuk dipakainya. Dengan berat hati, Bu Evi pun mulai mencoba semuanya satu satu sembari berkaca di depan cermin.

Dipilihnya bikini warna pink berukuran XL yg kemudian dicobanya. Bu Evi terkejut karena ternyata bikini nakal itu sangat pas dengan ukuran tubuhnya. Meski awalnya jijik, namun saat ia memakainya ia harus jujur kepada dirinya sendiri bahwa ia terlihat sangat seksi.

Namun yg membuatnya jijik adalah, saat ini ia harus memakainya untuk memuaskan nafsu bejat pak Hendro. Dengan meletakkan HP diposisi yg tepat dan mensetting timer agar seluruh tubuhnya bisa terlihat, Bu Evi kemudian memfoto dirinya mengenakan bikini pink itu.

"Puas kau bajingan!" ketik Bu Evi dengan menyertakan foto dirinya berbikini pink itu.

"Aaaaargh, Luar biasa. Indah sekali tubuh ibu. Saya tidak pernah melihat wanita dengan tubuh seindah ibu" balas Pak Hendro puas yg kemudian langsung membuka celananya. Seketika kontol pak Hendro menegang saat melihat tubuh Bu Evi mengenakan bikini itu.

"Sudah?" balas Bu Evi yg masih mengenakan bikini itu.

"Satu lagi Bu, cobalah yg setelan warna unggu. Selain itu, cobalah baluri seluruh permukaan ibu dengan minyak, pasti akan terlihat lebih menggiurkan, " perintah pak Hendro yg sangat terobsesi melihat tubuh Bu Evi berlumuran minyak mirip seperti artis artis JAV yg sering ditonton ya.

Mendapati permintaan nyeleneh itu, mau tak mau Bu Evi segera menuruti permintaan pak Hendro. Iapun berganti menggenakan setelan bikini warna unggu tua yg dipadukan dengan jilbab dengan warna senada. Selain itu, iapun nampak berjalan mengambil botol minyak zaitun yg memang biasa dipakainya untuk merawat kulitnya. Saat melihat dirinya berlumuran minyak, Bu Evi merasa jijik mendapati kenyataan bahwa dirinya sekarang mulai menjadi budak kepuasan pak Hendro yg teramat liar itu.

"Sudah ya pak, saya tak tahan lagi. Ini foto terakhir!!! " pangkas Bu Evi yg tak kuat lagi membaca balasan Pak Hendro.

"Sempurna sekali, Bu Evi mahkluk paling indah yg pernah saya lihat. Terima kasih... sudah cukup Bu. Saya juga sudah tidak kuat!. Luar Biasa sayang!" Kata pak Hendro yg kini sibuk mengocok kontolnya yg sudah luar biasa tegang.

Diatas ranjangnya, Pak Hendro nampak asyik dan penuh nafsu menikmati foto foto Bu Evi sembari memanjakan kontolnya. Iapun membayangkan akan seperti apa jika ia benar benar bisa menikmati tubuh indah calon Kades itu.

"Tak sabar ingin menikmati tubuh ibu," ketik Pak Hendro yg tak sanggup dibalas lagi oleh Bu Evi.

Saat pak Hendro tengah sibuk menikmati foto foto Dirinya, Bu Evi kemudian masuk ke kamar mandi dalam yg ada dikamarnya. Iapun segera melepas bikini terkutuk itu dan membuangnya ke tempat sampah. Namun tak berselang lama, iapun menggambilnya kembali karena takut Cantika akan mengetahuinya.

Putaran keran bergulir, guyuran air dari shower seketika membasahi tubuh indah Bu Evi. Cukup lama Ia membasahi tubuhnya dengan air pancuran itu untuk membuatnya lebih tenang. Dengan kedua tanganya, ia membasuh rambut hitam berombaknya.

Sesaat kemudian matanya menatap ke arah sebuah cermin di depanya dan menatap tubuhnya yg tengah telanjang bulat. Dua buah payudara berukuran besar nampak masih dilapisi minyak meski air sudah mengguyurnya. Di ujung payudara besar itu, nampak dua buah puting susu yg sudah menghitam dan membesar.

Nampak pula perutnya yg sudah mulai membuncit namun masih terlihat kencang di usianya yg sudah diatas 40 tahun. Sementara di bagian bawah, lebatnya jembut yg basah menutupi permukaan tempiknya yg terlihat gemuk. Sementara dua buah paha yg sudah melebar mengapit tempik nya yg indah.

Ada perasan bangga saat Bu Evi memandang tubuhnya karena ternyata masih ada sosok yg amat tergila gila dengan tubuhnya. Di sisi lain, ia juga merasa jijik karena sosok yg menggemari tubuhnya itu kini dengan nafsu nafsu liarnya mencoba menjadikanya budak kepuasan birahinya.

"Andai Mas Iwan masih disini, semua tak akan seperti ini," keluh Bu Evi sembari mengenang sosok mantan suaminya yg dulu sangat lembut dan romantis pada dirinya namun kini sudah berada dalam pelukan istri barunya.

"Tenanglah Evi,kamu bisa melewati ini. Semua akan baik baik saja," hibur Bu Evi dalam hati sembari meneteskan air mata yg turut larut bersama guyuran air yg membasahi seluruh tubuhnya.

Saat Bu Evi tengah menangis di dalam kamar mandinya, Diatas ranjang nya Pak Hendro yg sangat puas tak henti hentinya tertawa dalam hati mendapati sosok Bu Evi yg sejak dulu di idam idamkan kini sudah mulai masuk dalam lingkaran nafsunya.

Sembari menikmati foto yg dikirimkan Bu Evi , Pak Hendro yg dengan penuh nafsunya mengocok kontolnya tak henti hentinya membayangkan kenikmatan seperti apa yg akan ia rasakan jika kontol besarnya mampu menikmati tempik indah Bu Evi. Pak Hendro tak sanggup membayangkan bagaimana nanti saat tempik Bu Evi dibanjiri oleh pejuhnya.

Croot....croott....croott....Croot...Croot...Croot...

semburan pejuh pak Hendro akhirnya meledak dan membasahi permukaan HPnya. Cipratan pejuh itu mengalir diatas permukaan layar dan mengaliri seluruh tubuh Bu Evi.

Bersambung

 

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © CERITA KITA - but you - Powered by cerita kita - Designed by by me -