- Home >
- Menjebak Istri tetangga 2
Part 2
Rupanya
kata-kataku mempengaruhi pendiriannya sehingga akhirnya dia membalas ciumanku
dengan sangat ganas dan bernafsu ditambah lagi bahwa dirinya memang sudah
terbakar nafsu berahi setelah sekian lama aku berikan rangsangan-rangsangan
yang mengantarnya mencapai orgasme yang sangat hebat.
Ciumannya padaku semakin panas dan menggairahkan, bahkan tangannya sudah berani
meremas dan mengocok penisku yang sudah sangat tegang. Akhirnya badannku
kuputar 180 derajat sehingga kepalaku yang berada di atas menghadap vaginanya
dan wajahnya yang berada di bawah menghadap penisku.
Kurengkuh pantatnya yang montok lalu kembali lidah dan bibirku mempermainkan
vaginanya sekali lagi dengan cara yang berbeda. Kembali dia melenguh..
“Ouh….ouh…..Aku tak tahan…aku tak tahan…Ouhhh” erangnya.
Tak kupedulikan erangannya, aku terus menjilati dan menghisap vaginanya dan
terkadang aku tusukkan lidahku kedalam liang vaginanya yang beraroma khas.
Gerakan pantatnya semakin menjadi. Dan tiba-tiba aku merasa bibirnya mulai
melumat penisku dengan penuh nafsu.
Aku…melayang…dengan
apa yang dia lakukan sehingga bibir dan lidahku diam bekerja…. Jilatan dan
hisapan pada penisku semakin bervariasi
“Ouhh….” Akupun melenguh nikmat..
Aku takut. Bahwa pertahannanku akan bobol, maka aku konsentrasikan mengoral
kembali vaginanya dengan ganas dan cepat. Dia menjerit…
“Aaah…pak…aku tak tahan……aku tak tahan.. masukkan…. Sekarang auh…”
Tak kupedulikan permintaannya, aku semakin bersemangat mengoral vagina indah
ini. Tiba-tiba badannya menghentak menggulingkan tubuhku kemudian dia bangun ,
memutarkan badannya , kemudian dalam posisi menungging dia mengarahkan penisku
yang sedang berdiri tegak ke arah liang vaginanya yang sudah sangat basah, lalu
menekan pantatnya ke bawah dan…
Blessshh….Penisku mulai memasuki liang vaginanya perlahan-lahan. Mataku nanar
berkunang-kunang merasakan kenikmatan yang sukar ‘tuk dibayangkan.
Perlahan-lahan pantatnya mulai turun naik, sementara kedua tangannya merengkuh
pundakku dari belakang sambil bibirnya dengan penuh nafsu menciumi dan
menghisap bibirku.
Gerakan
pantatnya semakin cepat, kepala sudah mulai terdongak sambil mengeluarkan nafas
mendengus seperti orang orang yang sedang ‘pushup’
“Ehh..euh…hekks…hekss…euh…” dengusan itu terus menerus keluar seiring dengan
hempasan pantatnya menekan selangkanganku sehingga penisku seperti
dikocok-kocok, dipelintir dan dihisap-hisap dengan sangat nikmat. Mataku
terbeliak-beliak menahan nikmatyang tak terperi
Merasa kakinya kurang nyaman, akhirnya istri tetanggaku meluruskan kakinya
sehingga dia telungkup menindih tubuhku. Tangannya masih meraih pundakku
sebagai pegangan dan buah dadanya ditempelkan pada dadaku. Kemudian kembali
memaju mundurkan pantatnya agar vaginanya dapat bergesekan dengan penisku dan
penisku dapat keluar masuk hingga sampai ke pangkalnya.
Gerakannya
semakin cepat, kedua kakinya mulai kejang-kejang lurus dan erangannya semakin
memburu “ Ouh…hekss….heks…heks…”
Dan akhirnya…dia kembali menjerit panjang “Aaaaaahhhhkkkks……….”
Badannya kembali melenting terdiam kaku, mulutnya menggigit pundakku dan kedua
tangannya menarik pundakku dengan sangat keras dan kaku, dan beberapa detik
kemudian keluar helaan nafas panjang darinya seperti melepas sesuatu yang
sangat nikmat…”Ouhhhhhh…”
Pantatnya berkedut-kedut, dan terjadi konstraksi yang sangat hebat di dalam
vaginanya yang kurasakan sangat mencengkram kuat-kuat seluruh batang penisku
dan diakhiri dengan kedutan-kedutan dinding vagina yang memijit penisku
membuatku diriku melenguh menerima sensasi yang sangat nikmat dari vagina istri
tetanggaku ini.
“ohh….”
Keluhku.
Kedutan pantatnya makin lama makin melemah dan akhirnya tubuhnya ambruk
menindih tubuhku
Cukup lama dia menikmati sensasi orgasme sambil telungkup lemas diatas tubuhku.
Kemudian mata terbuka menatapku sambil berkata “Sudah sangat lama ..aku tak
merasakan sensasi orgasme yang demikian nikmat…makasih pak ! “ katanya sambil
mengecup bibirku. Sudah hilang rasa malu dan marahnya padaku. Aku hanya
tersenyum manis padanya sambil membalas kecupannya dengan menghisap bibirnya
dalam-dalam.
Kedua
tanganku memeluknya dan meletakkan telapak tanganku pada kedua pundaknya yang
masih telungkup menindih tubuhku. Lalu pantatku, kugerakan keatas dan kebawah
sambil kedua tanganku menarik pundaknya kebawah membuat penisku yang masih
tegang menggesek dinding vagina dan memberikan kenikmatan padaku dan padanya.
Penisku dengan lancar keluar masuk liang vaginanya yang masih tetap sempit
menjepit dan meremas-remas penisku dengan ketat. Sensasi kenikmatan mulai
kembali menjalari seluruh urat syarafku dan akupun mulai mendengus nikmat
“Ouhhh…ouhh…”
Akibat gerakanku ini, membangkitkan kembali gairahnya yang baru saja
mendapatkan orgasme dan gesekan-gesekan ini memberikan kenikmatan-kenikmatan
padanya sehingga akhirnya pantatnya kembali bergerak maju mundur dan keatas
kebawah meraih kenikmatan yang lebih.
Dia kembali memompakan tubuhnya diatas tubuhku, dan gerakannya makin lama
semakin cepat dan kembali erangan nikmat nya yang khas keluar dari mulutnya
“Ehh..euh…hekks…hekss…euh…” dengusan itu terus menerus keluar seiring dengan
hempasan pantatnya menekan selangkanganku sehingga penisku seperti
dikocok-kocok, dipelintir dan dihisap-hisap dengan sangat nikmat. Dan kembali
mataku terbeliak-beliak menahan nikmat.
Gerakannya
semakin cepat, dan tak lama kemudian kembali kedua kakinya kejang-kejang lurus
dan erangannya semakin memburu “ Ouh…hekss….heks…heks…”
Dan akhirnya…dia kembali menjerit panjang “Aaaaaahhhhkkkks……….”
Badannya kembali melenting terdiam kaku, mulutnya menggigit pundakku dan kedua
tangannya menarik pundakku dengan sangat keras dan kaku, dan beberapa detik
kemudian keluar helaan nafas panjang darinya seperti melepas sesuatu yang
sangat nikmat…”Ouhhhhhh…”
Pantatnya berkedut-kedut, dan terjadi konstraksi yang sangat hebat di dalam
vaginanya yang kurasakan sangat mencengkram kuat-kuat seluruh batang penisku
dan diakhiri dengan kedutan-kedutan dinding vagina yang memijit penisku
membuatku diriku melenguh kembali menerima sensasi yang sangat nikmat dari
vagina istri tetanggaku ini.
“ohh….” Keluhku.
Kedutan pantatnya makin lama makin melemah dan akhirnya tubuhnya kembali ambruk
menindih tubuhku untuk kesekian kalinya.
Pencapaian orgasme yang ia dapatkan di atas tubuhku, terus dilakukannya
berulang-ulang, hingga akhirnya untuk yang kesekian kalinya dia benar-benar
ambruk diatas tubuhku dan tidak bisa bergerak lagi karena kehabisan tenaga.
Dia menggelosorkan tubuhnya disamping tubuhku, sambil berbaring miring saling berhadapan dan berpelukan. Dia berkata padaku dengan tersengal-sengal kehabisan napas “Pak …aku sangat lelah… namun sangat puas…..tapi kepuasanku belum sempurna kalau vaginaku belum disemprot oleh ini..” katanya sambil meraih penisku yang masih tegang menantang.
Luar
biasa besar nafsu sex yang dimiliki istri tetanggaku yang berjilbab lebar ini.
Apakah karena dia memang jarang mendapatkan nafkah batin dari suaminya yang
jarang pulang, atau seperti dugaanku bahwa dia memiliki nafsu yang sangat besar
karena buktinya dia sering membeli jamu-jamu kuat pada istriku.
Aku yang belum mencapai puncak, tidak ingin berlama-lama istirahat takut
nafsuku surut dan penisku melemah, maka aku mulai menindihnya dan tanganku
kembali meremas-remas buah dada indah miliknya serta memilin-milin putting
susunya yang menjulang menantang. Kemudian kembali bibirku menciumi bibirnya
dengan penuh nafsu.
Nafsunya
bangkit kembali walaupun dengan tenaga yang masih lemah, tangannya meraih
penisku dan diarahkan kedepan liang vaginanya, pahanya terbuka lebar memberi
jalan pada penisku untuk segera menelusuri liang nikmat vaginanya. Ku dorong
pantatku begitu kepala penisku tepat berada di liang vaginanya . Dan Blessh….,
penisku kembali menjelajahi liang sempit yang sudah sangat basah milik istri
tetanggaku ini dan “ouhh…” lenguh kami berbarengan menahan nikmat.
Pantatku mulai mengayuhkan penisku agar lancar keluar masuk menggesek-gesek
dinding vagina yang selalu memberikan sensasi nikmat. Gerakanku makin lama
makin cepat dan berirama.
Pinggulnya mulai bergerak membalas setiap gerakannku, sehingga lenguhanku dan
erangan nikmat dari terdengar saling bersahutan
“Ouh…ohhh…enak…banget…ohhhh…” dengusku..
“Auh…auh…makasih Pak….ouh….nikmat…oh…” erangnya
Gerakanku makin lama makin cepat dan keras tak beraturan sehingga terdengar
suara yang cukup keras dari beradunya dua selangkangan
Plok…plok…plok…
Demikian pula dengan gerakan pinggulnya semakin keras menyambut setiap gerakan
pantatku., sehingga bunyi beradunya selangkangan semakin keras
Plok…plok…plok…
Dan akhirnya mulutku mulai meracau..”Ouh…Bu…Aku …mau … keluar, aku mau… keluar
ouh…”
Dan dia juga meracau sambil menarik-narik tubuhku dengan keras “ Ayo.. pak…
bareng… bareng…”
Dan akhirnya secara bersamaan kami menjerit bersahutan melepas nikmat mencapai
orgasme. Badanku dan badannya melenting dan menjerit
“Aaaaahhhh….”
Dan …cret…cret…cret sperma kentalku terpancar beberapa kali membasahi seluruh
rongga vagina istri tetanggaku ini dan dibalas dengan kontraksi dan
kedutan-kedutan yang hebat didalam liang vaginanya yang menandakan kami
mendapat puncak orgasme yang tak terlukiskan nikmatnya.
Lalu badanku ambruk jatuh menimpa tubuhnya dan kugelosorkan kesamping tubuhnya
agar tidak membebaninya. Kami berbaring sambil berpelukan dan merasakan
sisa-sisa kenikmatan orgasme dengan mata terpejam dan nafas tersengal-sengal
seperti habis berlari dikejar harimau.
Tak lama kemudian , matanya terbuka dan memandangku dengan tatapan penuh
kepuasan serta berkata dengan suara yang lemah.
“Baru
kali ini aku dapat merasakan berkali-kali orgasme yang luar biasa nikmatnya
dalam satu kali persetubuhan..huhh… benar-benar melelahkan namun sangat
memuaskan dan tak mungkin terlupakan…” Katanya sambil mencium mesra bibirku.
Lalu sambungnya lagi “Kalau tahu senikmat dan sepuas ini yang kudapat dari
Bapak.. Bapak tidak perlu mengancamku segala…” katanya sambil tersenyum.
“Dan aku rela … menanggung segala akibatnya asal aku bisa mendapatkan nikmat
seperti ini dari Bapak…” katanya mulai melantur…
Kuperhatikan jam dinding sudah menunjukkan jam 1.30 malam, sudah larut. Aku
harus segera pulang. Maka aku berdiri dan mengenakan pakaianku dan bertanya
padanya “Apakah kita bisa mengulanginya lain waktu ?”
“Tentu…Pak, bahkan malah aku yang meminta pada bapak untuk bisa memberikan
kenikmatan seperti tadi lagi dan lagi “ katanya sambil mencubit mesra
pinggangku.
Kemudian
dia juga mengenakan pakaiannya kembali lengkap dengan jilbab lebarnya dan kami
keluar kamar berbarengan. Sampai di ruang tamu, dia berhenti sejenak dan
memberi isyarat padaku agar aku diam dulu di tempat dan dia akan keluar rumah
melihat situasi di luar apakah ada orang. Dan setelah yakin tidak ada orang
diluar dan memberi isyarat padaku bahwa di luar aman. Sebelum aku keluar dari
rumah dia memberikan kecupan yang hangat dan mesra di bibirku sambil berbisik
“Jangan lupa ya… seminggu 2 kali bapak harus memberi kenikmatan padaku…”
Wah… nekad juga rupanya istri tetanggaku yang alim ini, jika sudah tahu sesuatu
yang sangat nikmat yang bisa dia dapatkan dari diriku. Dengan mengendap-ngendap
aku masuk ke rumahku dan kudapati istriku masih tidur dengan nyenyaknya.
Sejak saat itu kami selalu menyempatkan diri secara sembunyi-sembunyi untuk berpacu meraih nikmat. Dan hal itu berlangsung sampai sekarang , tanpa aku tahu kapan hal ini akan berakhir. Tapi tingkah lakunya di lingkungan tidak berubah. Dia tetap tampak sebagai istri yang solehah dengan jilbab lebar dan baju longgar panjang yang selalu dikenakan. Tapi jika sudah berduaan denganku, dia bagaikan kuda liar dan binal yang bisa membuat diriku melayang-layang meraih nikmat
ada kejadian mendebarkan yang pernah kami lakukan. Saat itu adalah hari sabtu dan istri tetanggaku pulang kerja jam 1 siang, sedangkan bagiku hari sabtu adalah hari libur. Istriku tidak ada di rumah mengajak jalan-jalan anakku sambil mengambil pesanan barang. Sedangkan pada saat itu aku sangat ingin menyetubuhi tetanggaku, karena hampir seminggu tidak ada kesempatan menikmati tubuhnya.
Pada
saat aku duduk di ruang tamu, kulihat tetanggaku menghampiri rumahku dan
kemudian mengetuk pintu. Pintu kubuka, Dia terlihat kaget dan senang karena
yang membuka adalah aku. Lalu dia bertanya “Ada Ibu , Pak ?”
“Mau cari Ibu atau cari saya…?” kataku sambil berbisik.
“Ibu bisa …, bapak juga boleh…” jawabnya sambil tersenyum. Lalu “Tapi kalau
ketemu Ibu keperluannya beda..dengan bila bertemu dengan Bapak..” lanjutnya
dengan penuh arti.
“Masuk dulu, Bu ! ‘Nggak enak dilihat tetangga..” kataku mempersilahkan masuk.
Diapun masuk dan duduk di kursi tamu yang membelakangi jendela, sementara itu
pintu rumahku tetap terbuka, akupun bertanya padanya “Ada perlu apa, ke Ibu ?”
“Biasalah… Pak, keperluan perempuan…, saya mau beli jamu kuat dan jamu khusus
untuk wanita…, siap-siap… karena hari ini suami saya pulang…”
“Kalau gitu…, jatah saya kapan..? padahal saya lagi pingin nich..!”
“Sebenarnya saya juga lagi pingin…, tapi… gimana yah…?” dia menjawab dengan
bingung.
“Kalau sekarang.., gimana ? “ kataku sambil mengahmpiri dirinya dan duduk
disebelahnya dan langsung menciumnya dengan nafsu. Dia membalas ciumanku,
kemudian melepaskan ciumanku sambil mendorong tubuhku dan berkata “Ihh,
nekad..!”
“Habis…,
udah ‘ga tahan sich..!” jawabku sambil mencubit dagunya dengan gemas
“Sebenarnya…, saya juga udah ‘ga tahan…., tapi dimana…?, orang lain pasti akan
curiga, kalau kita lakukan sekarang di kamar bapak ?” bisiknya dengan nafas
yang mulai tersengal-sengal didorong hawa nafsu yang mulai sudah menguasainya.
“Kita
main disini saja, di ruang tamu, sehingga dari jendela kita bisa melihat kalau
ada yang datang. Dan biarkan pintu terbuka… biar orang lain tak curiga…” Usulku
nekad. Kebetulan pintu tamuku sejajar dengan pintu pagar, sehingga dari jendela
akan terlihat kalau ada yang akan masuk ke halaman rumahku. Tetapi posisi ruang
tamuku agak tersembunyi sehingga segala aktivitas di dalamnya tidak terlhat
dari luar.
“Jangan ah.., Pak. Berbahaya….” Jawabnya, namun nampaknya dia sudah mulai
tergoda dengan usulku.
“’Ngga lah… asal kitanya jangan bersuara….., saya ingin merasakan sensasi
nikmat bercampur rasa takut ketahuan…….” Aku semakin memaksanya sambil kembali
melumat bibirnya dengan nafsu yang membara.
Nampaknya gairah nafsu berahi sudah menguasainya sehigga melupakan rasa takutnya
dan dia membalas lumatan bibirku dengan ganas dan kedua tangannya merengkuh
kepalaku agar semakin rapat bibir kami menempel. Tanganku meremas buahdadanya
yang terhalang oleh baju longgar dan jilbab yang dikenakannya. Matanya terpejam
menikmati ciuman yang panas bergelora. Dan dia semakin liar menciumku sambil
menahan agar erangan nikmat tak keluar dari mulutnya.
Nafas kami berdua semakin tersengal-sengal, tanganku beralih ke bawah, kutarik baju panjang yang menutup kaki dan pahanya dan tanganku langsung menyusup keselangkangannya. Kurasakan cd-nya sudah sangat basah, rupanya sensasi bercinta sambil was-was takut ketahuan membuat gairah rangsangan melayang tinggi begitu cepat dan membanjiri vaginanya.
Kusisipkan
jari-jariku dari pinggir cd yang dikenakan, sehingga jari tanganku menyentuh
permukaan vagina yang ditumbuhi jembut lembut yang merangsang. Dengan penuh
nafsu tanganku mengusap bahkan mengobok-obok permukaan vigina yang semakin
memacu gairahku. Jari-jariku mempermainkan lipatan vaginanya yang basah.
Tetanggaku mengatupkan bibirnya rapat-rapat dan giginya gemeretak menahan
nikmat yang menimpa dirinya dan menahan nafas agar suara erangan nikmatnya tak
keluar.
Lalu jempol memutar dan menekan klitorisnya yang menonjol keras, badannya
bergetar…, mulutnya semakin rapat tertutup.., kepala terdongak dengan mata yang
terpejam. Nafasnya semakin terengah-engah menahan nikmat yang tak terhingga.
Sementara
jempolku memberikan rangsangan kenikmatan pada dirinya, jari tengahku kuputar
dengan gerakan mengebor menembus liang vagina yang semakin basah dan licin.
Tubuhnya bergelinjang hebat dan melonjak-lonjak melambungkan dirinya sehingga
melayang-layang. Gerakan jari tengahku yang menerobos liang vagina sambil
berputar terus kuperdalam dan badannya semakin bergelijang hebat, kepalanya
semakin keras menekan sandaran kursi sehingga pinggangnya melenting, dengan
suara yang tertahan keluar lenguhan nikmat tanpa dapat dia tahan “Uuhhhhh……”
Jempolku terus menekan dan memutar klitorisnya, sedangkan jari tengahku semakin
cepat memutar dan mengocong liang vaginanya. Tubuhnya semakin hebat terguncang
hingga akhirnya melenting kejang dan kaku, dan dari mulutnya keluar suara
tercekik..”Akkkhhhhh…..”. Jari tengahku terasa seperti dijepit oleh dinding
basah dengan sangat kuat disertai dengan kedutan-kedutan yang keras dan cepat.
Lalu tubuhnya melemas dan punggungnya terhempas pada sandara kursi.
Nafasnya
tersengal-sengal seperti atlit yang baru mencapai finish. Ya…, tetanggaku baru
saja mencapai finish dengan memperolah kenikmatan orgasme yang sangat
sensasional.
Aku mencabut jariku dari liang vaginanya yang becek, ku arahkan jari tengahku
pada hidungku dan kuhirup dalam-dalam aroma lendir vagina yang menempel pada
jari tengahku yang basah kuyup itu . Aroma itu begitu merangsang berahiku dan
membuatku nikmat. Aku begitu menikmati aroma vagina itu lalu dengan penuh
perasaan kujilati lendir vagina yang menempel dijariku dengan jilatan-jilatan
yang rakus hingga jari tengahku kesat bersih dari lendir vagina yang menempel.
Di dalam kelelahannya, tetanggaku memperhatikan apa yang kulakukan, dia merasa puas dan bangga melihat aku dengan rakusnya menjilati lendir vaginanya yang menempel di jariku. Gairahnya gembali bangkit mengalahkan rasa lelah yang menderanya. Tubuhya bangkit, Tangannya membuka sleting celana panjangku dan mengeluarkan batang penisku yang sangat keras dan tegang dari pinggir CD yang kukenakan.
BERSAMBUNG.