- Home >
- Menjebak Istri tetangga 1
Part 1
Aku adalah seorang karyawan yang bekerja di Perusahaan Multimedia, sedangkan istriku adalah sales sebuah produk jamu dari Madura. Kami telah dikaruniai seorang anak laki-laki berusia 6 tahun yang sudah duduk di kelas 1 SD. Di depan rumahku tinggallah pasangan muda suami istri yang telah memiliki seorang putra berusia 4 tahun yang diasuh oleh seorang pembantu yang datang jam 7 pagi pulang jam 4 sore. Tetanggaku ini adalah seorang wiraswasta bidang percetakan sedangkan istrinya adalah karyawati di sebuah instansi.
Dari cerita yang pernah mereka ucapkan, dulu mereka pernah mengikuti suatu aliran yang sangat fanatik, itulah sebabnya istri tetanggaku ini selalu mengenakan jilbab lebar yang selalu menutupi kepala dan dadanya dan juga selalu mengenakan pakaian longgar yang panjang sampai ke mata kaki.
Dari cerita istriku, kuketahui bahwa sang istri sangat memperhatikan masalah hubungan suami istri untuk menjaga keharmonisan rumah tangga mereka. Hal ini karena istri tetanggaku ini merupakan pelanggan tetap istriku dalam membeli jamu dari Madura, terutama jamu yang berhubungan dengan hubungan suami istri seperti “sari rapet”, “Pria perkasa” ataupun jamu lainnya yang selalu berhubungan dengan hubungan suami istri.
Walaupun selalu mengenakan jilbab lebar, tetap saja tidak bisa menutupi kecantikan, keanggunan dan putihnya kulit istri tetanggaku ini, sehingga aku sering membayangkan bagaimana keadaan tubuhnya bila tidak mengenakan busana, pastilah sangat seksi dan sangat menggairahkan.
Disamping sebagai seorang wiraswasta, tetanggaku ini aktif di sebuah LSM yang memperhatikan perkembangan perekonomian masyarakat. Karena persaingan bisnis yang semakin ketat, akhirnya usaha tetanggaku ini bangkrut, dan akhirnya ia lebih memfokuskan diri untuk mengeluti LSM yang ia ikuti. Dan ternyata di LSM yang digelutinya ini, ia mendapatkan kepercayaan untuk mengawasi pencairan dana masyarakat di luar kota dengan honor yang lumayan untuk menghidupi keluarganya. Sehingga ia harus kerja di luar kota dan seminggu sekali baru pulang ke rumah.
Pada
suatu hari istriku berkata bahwa komputer tetanggaku bermasalah dan minta
tolong padaku untuk segera memperbaikinya, sebab tidak mungkin harus menunggu
suaminya pulang dan lagi pula banyak pekerjaan mendesak yang harus
dikerjakannya. Dan katanyanya walaupun ia sedang ada dikantor, aku
dipersilahkan untuk memperbaiki komputer di siang hari, sebab ada pengasuh
anaknya di rumah.
Obsesiku terhadap istri tetanggaku ini seperti mendapat peluang. Aku
menyanggupi untuk memperbaiki komputernya “besok akan ku kerjakan..” kataku
pada istriku. Keesokan harinya sebelum aku ke rumah tetanggaku, aku persiapkan
beberapa spy cam (“Kamera pengintai”) ukuran kecil tanpa kabel yang aku
hubungkan ke komputerku.
Advertisement
Ternyata sistem operasi komputer tetanggaku ini bermasalah, maka harus ku install ulang supaya normal kembali. Pada saat penginstallan sedang berlangsung, aku menanti pengasuh tetanggaku ini lengah atau keluar memberi makan asuhannya. Saat pengasuh anak tersebut keluar, maka kugunakan kesempatan ini untuk masuk ke kamar tetanggaku dan meletakkan 2 buah spy cam ditempat yang tepat dan tersembunyi yang bisa menangkap aktivitas tempat tidur dan sekitarnya.
Setelah perbaikan sistem operasi komputer tetanggaku selesai, aku segera pulang dan menyalakan komputer untuk mengetes apakah spy cam yang aku letakkan berfungsi dengan baik. Dan ternyata alat kecil memang benar-benar canggih, selain bentuknya kecil dan tanpa kabel, ternyata daya tangkap gambarnya pun nyaris sempurna dan yang lebih canggihnya lagi adalah kemampuannya melakukan zoom.
Mulailah pada jam-jam tertentu aku memantau keadaan kamar tersebut. Dari hasil pantauan tersebut, tedapat beberapa moment yang aku rekam, diantaranya merekam tubuhnya yang sedang telanjang bulat dan berlenggang lenggok didepan cermin sehabis mandi, merekam kegiatan dirinya yang sedang terangsang di malam hari pada saat suaminya di luar kota, bahkan sempat ku rekam bagaimana ganasnya ia di tempat tidur pada saat suaminya pulang dari luar kota.
Rupanya dibalik keanggunan dan kealiman penampilan luar istri tetanggaku ini, ternyata dalam berhubungan suami istri dia sangat ganas dan binal membuat suaminya kewalahan, dan sering kali terlihat dia masih bernafsu tetapi suaminya sudah ambruk dan akhirnya dia hanya bisa gelisah tidak bisa diam melihat suaminya tidur kecapaian.
Akhir-akhir
ini kesibukan tetanggaku ini semakin padat, sehingga jadwal kepulangannya
menjadi tak menentu, terkadang dua minggu sekali bahkan pernah sampai dua bulan
baru pulang. Bahkan pernah secara bercanda istri tetanggaku ini berkata pada
istriku : “Bu…, saya mah jablay…(jarang dibelai maksudnya) “
“Kenapa gitu ?” tanya istriku pada.
“Habis si Bapak jarang pulang, dan kalo pulangpun hanya satu malam setelah itu
pergi lagi.. Saya mah punya suami… tapi jarang sekali bermesraan “ katanya
dengan nada sedih.
Pada suatu hari, istriku cerita padaku bahwa pada tadi siang ketika istriku
bertamu ke tetanggaku, dia melihat istri tetanggaku sedang menangis. Dan ketika
ditanya mengapa, istri tetanggaku menjawab terisak “Si Bapak, tadi malam
pulang, tapi belum ngapa-ngapain dia sudah pergi lagi dengan temannya malam itu
juga dan sampai sekarang belum pulang. Padahal saya lagi pingin-pinginnya..”
Mendengar cerita istriku, aku menjadi tergoda untuk mengisi kekosongan kasih
sayang ini. Tapi bagaimana caranya ? dan tak mungkin aku dapat menggoda seorang
istri yang selalu taat menjalankan perintah agama. Apalagi dia selalu
mengenakan jilbab dan tidak pernah memberi kesempatan kepada bukan muhrimnya
untuk berbicara bebas dengannya.
Akhirnya
aku punya ide untuk mengancamnya akan menyebarkan video rekaman dirinya yang
sedang telanjang dan yang sedang berhubungan dengan suaminya. Rekaman tersebut
aku simpan di CD.
Pada malam hari ketika istriku sudah tidur, kuletakkan CD rekaman tersebut di
depan pintunya dan kuhubungi hp istri tetanggaku ini dari hp-ku dengan
menggunakan nomor yang baru kubeli siang tadi
“Bu…, Coba ibu buka pintu depan dan ambil amplop yang tersimpan dibawah pintu,
sekarang..! Isinya adalah CD berisi video rekaman yang harus ibu tonton di
komputer” kataku memerintah tanpa memberi kesempatan padanya untuk bertanya
siapa yang menelepon.
Aku mengintip dari dalam rumahku, tak lama kemudian aku melihat pintu depannya terbuka, kemudian dia keluar dengan jilbab lebar dan baju longgar yang biasa dikenakan kemudian melihat keadaan sekitarnya, lalu setelah yakin tidak ada seorangpun, lalu dia melihat ke bawah dan mengambil amplop yang aku simpan dan dengan tergesa-gesa pintu itupun dia tutup kembali.
Kira-kira
setengah jam kemudian, hp-ku bunyi dan setelah kulihat ternyata istri
tetanggaku menghubungiku. Begitu aku tekan tombol terima, langsung terdengar
suara serak seperti orang yang sangat marah tapi tak berdaya “Anda siapa ? Dan
apa maksudnya memperlihatkan video ini pada saya ? “ tanyanya.
“Saya hanyalah seorang penggemar berat ibu. Dan saya ingin semua orang tahu
bahwa tubuh ibu sangat menggairahkan dan ibu sangat binal dan ganas di tempat
tidur” jawabku santai.
“Apa maksudnya…?” katanya dengan nafas yag mulai tersekat
“Akan saya perbanyak CD ini dan akan saya bagikan ke setiap rumah di lingkungan
ini, juga akan kirim ke internet agar orang sedunia tahu apa dan bagaimana ibu.
“ jawabku masih dengan nada santai dan kalem.
“Ja…jangan…jangan…!” potongnya mulai gugup.
“Apa yang sebenarnya kamu inginkan…, mau
uang…? Berapa…?” katanya memelas dan suara melemah.
“Saya nggak mau uang…” jawabku
“Lalu apa..?” susulnya
“Saya hanya ingin bisa menikmati tubuh ibu yang sangat menggairah…” kataku
menggodanya.
“Tidak mungkin …..Aku nggak sudi….”
“Ya…nggak apa-apa.. Tapi ibu jangan kaget kalau esok hari semua tetangga akan
ribut karena memiliki rekaman tersebut..” jawabku mengancam
“jangan…jangan dilakukan ….tolonglah kasihani saya…” katanya lagi memelas
“Tidak akan saya lakukan…asal ibu memenuhi keinginan saya” kataku lagi.
Lama dia tidak menjawab…
Dan akhirnya…
“Baiklah… saya menyerah…, tapi kumohon…. Kamu harus menghapus semua rekaman ini
“ katanya dengan nada yang sangat berat dan pasrah karena kalah
“Baiklah…, sekarang ibu harus membuka pintu depan, kemudia ibu harus menunggu
saya di kamar ibu. Kalu tidak ibu lakukan maka saya tidak akan datang” jawabku
memberikan perintah.
Tak lama kemudian, kulihat pintu depan terbuka sedikit dan beberapa menit
kemudian kulihat dimonitor bahwa dia telah ada di dalam kamar dan duduk gelisah
diatas kasur menunggu apa yang akan terjadi.
Kumatikan komputerku dan aku keluar rumah secara mengendap-ngendap menuju rumah
tetanggaku melalui pintu depan yang terbuka, kemudian kututup dan kukunci. Lalu
dengan perasaan degdegan aku menghampiri kamarnya kubuka pintunya dan kututup
kembali serta kukunci. Begitu melihatku dia langsung berdiri dan berkata kaget
dan marah
“Ohh..ternyata bapak..! Kenapa bapak melakukan ini padaku. Apa bapak tak takut
kalau saya laporkan ke istri bapak ?” Ancamnya
“Laporkan saja dan saya akan menyebarkan rekaman itu. Yang paling rugi kan
bukan saya, tapi ibu sendiri ?” jawabku menekannya
“Jadi gimana ? mau batal ?” sambil aku membalikkan badan seolah-olah akan
keluar kamar.
“Jangan…saya menyerah…” katanya pelan dan terisak meneteskan air mata.
“Baiklah kalau begitu…” kataku sambil menghampirinya.
Dia duduk mematung di pinggir tempat tidur ketika kuhampiri. Aku duduk
disampingnya, dia menggeserkan badannya seperti yang ketakutan, tapi aku
menahannya sambil berkata “Ingat, jika ibu tidak melayaniku malam ini, maka
ancamanku akan kulaksanakan !” kataku mengancam. Akhirnya dia diam dengan badan
menggigil ketakutan dan mata yang terpejam.
Tangan
kananku memeluknya dari belakang. Kudekatkan wajahku ke wajahnya. Dia masih
memejamkan matanya. Ohhh betapa cantik wajahnya, bibirnya yang tipis dan basah
menggodaku untuk menciumnya
Dia diam saja mematung, bahkan badannya terasa sangat dingin. Tapi aku tak
peduli, aku terus mengulum bibirnya yang tertutup rapat dan terkadang lidahku
menjilati bibirnya. Dia mulai bereaksi tapi hanya sekilas setelah itu dia tetap
diam sambil memejamkan mata.
Tanganku
membuka jilbab lebar yang ia kenakan dan melemparkannya ke lantai, maka
tampaklah rambut indah dengan leher jenjang merangsang menopang wajahnya yang
terlihat sangat cantik dan menggemaskan, walaupun dengan mata terpejam dan
ekspresi wajah yang tegang.
Bibirku mulai menciumi dagu, pipi, dan seputar lehernya yang sangat merangsang,
beberapa kali kurasakan ada reaksi dari dirinya dengan keluarnya keluhan dari
mulutnya
“Euh….euh….”
Hanya segitu, lalu dia diam lagi seperti sedang bertahan untuk tidak tergoda
atas rangsangan yang kulakukan pada dirinya. Lalu tanganku menarik seleting
baju panjang yang terdapat dipunggungnya dan bajunya kutarik ke bawah,
tampaklah tubuh putih mulus yang harum dengan buah dada yang montok terhalang
oleh bh yang masih menahannya agar tidak tumpah. Kutarik pengait bh hingga bh
tersebut terlepas dan kulemparkan ke lantai, maka tampaklah buah dada yang
benar-benar montok menggairahkan tergantung bebas dihadapanku.
Badannya semakin kaku, kudorong paksa agar dia berbaring di kasur, lalu dengan
tergesa-gesa karena bernafsu tanganku mulai meremas buahdada indah tersebut
yang kiri dan kanan secara bergantian.
Ouh… betapa mengasyikkan dan puasnya dapat mempermainkan buah dada dari seorang
wanita yang biasanya tertutup baju longgar dan jilbab yang lebar. Mulutku mulai
menjilati dan menciumi seluruh permukaan kulis halus di sekujur tubuh
terbukanya. Terkadang disertai dengan kecupan serta hisapan yang mengasyikan.
Dan akhirnya bibirku menuju buah dadanya . Buah dada sekal dan montok itu aku
hisap dan gigit-gigit gemas penuh nafsu, kemudian aku kebagian puting susunya
yang sudah mulai tegak menantang. Kupilin-pilin dengan bibir dan lidahku..
“Ouh…ouh…euh…..euh… ssstt…hhhssstttt…” Erangan
halus dan desis nikmat keluar dari mulutnya tanpa disadarinya
Tapi segera diam kembali setelah dia menyadarinya apa yang sedang terjadi.
Tampak sekali terjadi pergulatan batin yang sangat hebat antara mempertahankan
harga diri dan kehormatan melawan gairah nafsu yang sudah mulai bangkit mempengaruhinya.
Hal ini tampak dari gerakan tubuhnya mulai menggelinjang dan merespon setiap
sentuhan dan rangsangan yang kuberikan padanya. Peperangan antara rasa terhina
dan rasa nikmat yang ia terima demikian hebatnya sehingga tampak dari keringat
yang mulai bercucuran dari tubuhnya.
Badan dan tubuhnya sangat menikmati rangsangan yang kuberikan tetapi pikirannya
melarang untuk merespon, sehingga reaksi yang diberikan menjadi tidak konstan,
terkadang melenguh menikmati dan terkadang lagi diam mematung tidak memberikan
respon atas rangsangan yang kuberikan padanya. Tapi aku terus memberikan
rangsangan-rangsangan kenikmatan padanya dengan terus memilin dan meremas buah
dadanya yang indah.
Usahaku memberikan hasil. Dia menjadi lebih sering mendesah dan melenguh
menahan nikmat yang dirasakan, walaupun dengan malu-malu sambil tetap berusaha
menjaga harga dirinya agar tidak jatuh dihadapanku.
“Ouh…
oohh…ouh….” Erangan nikmatnya menjadi lebih sering kudengar. Kedua tangannya
mencengkram kasur dengan sangat kuat hingga urat-urat halus tangannya menonjol
menandakan bahwa dia sedang dilanda kenikmatan dan rangsangan birahi yang
teramat sangat.
Aku mulai menanggalkan baju longgarnya dari tubuhnya dan menjatuhkannya
kelantai. Mataku nanar diliputi nafsu yang semakin menggebu melihat tubuh bugil
merangsang di hadapanku yang hanya menyisakan cd yang menghalangi keindahan
vaginanya. Lalu kutanggalkan cd yang menghalangi pemandangan indah ini. Dan….
Terpampanglah tubuh telanjang yang benar-benar indah membangkitkan gelora birahi
yang semakin tak tertahankan. Penisku semakin tegang melihat pemandangan itu
Tanpa membuang waktu, aku menciumi kedua paha indah yang putih, mulus serta
harum ini. Kugunakan lidahku untuk mengulas semua permukaan paha baik yang kiri
maupun yang kanan secara bergantian.
Erangannya menjadi semakin nyaring dan sering
“Ouh…ohhh…Pak…ouh….ouh…” rupanya rasa malu dan marahnya sudah semakin kalah
oleh rasa nikmat yang kuberikan.
Bibir
dan lidahku, lalu naik keatas kebagian selangkangannya yang menjanjikan berjuta-juta
kenikmatan. Vagina itu begitu indah dikelilingi oleh rimbunnya jembut hitam nan
halus. Kujilati jembut indah itu. Dia mengerang keras….”Aaahh….ohhh”
Badannya mulai bergetar seperti dialiri listrik, mulutnya ternganga dengan
nafas seperti tertahan, lalu “Aahhh…ouh….ouh…” erangannya semakin keras
menandakan bahwa harga dirinya semakin kalah oleh rasa nikmat yang kuberikan
Kusibakkan bibir vagina yang menutupi liang vagina indahnya, terlihatlah lorong
sempit memerah yang basah berlendir. Lidahku terjulur untuk mengkait-kait
lorong itu. Badannya semakin bergetar dan erangannya sudah berganti menjadi
jeritan-jeritan tertahan “Aahh….Aahhh….Ouhh…nikmat…ouh….” mulutnya mulai
meracau.
Jempol
tangan kananku tak diam, kugunakan untuk menekan dan memutar-mutar klentitnya
yang semakin menonjol keras. Gerakannya sudah semakin menggila dan tangannya
sudah tak malu-malu lagi mengusap dan menekan-nekan kepalaku agar lebih dalam
memasukkkan lidahku kedalam liang vaginanya kurasakan semakin berkedut.
“Aahh…aahhh… ouh…. Pak….ouh…..terusssss…ouh…” jeritannya semakin keras,
pantatnya semakin maju menekan wajahku…
Akhirnya dengan tak sabar kedua kakinya dia naikkan keatas pundakku dan
menjepit leherku dengan keras sambil melonjak-lonjak tak karuan dan
menjerit-jerit menjemput nikmat yang bertubi-tubi datang padanya hingga
akhirnya ia menjerit panjang
“Aaaaaaahhhhh…………….” Badannya melenting, pantatnya terangkat dan tangannya
mencengkram kaku di kepalaku serta kakinya semakin keras menjepitku seperti
tang raksasa . Lalu beberapa detik kemudian pantatnya berkedut-kedut dan liang
vaginanya berkontraksi sangat hebat dan melamuri lidahku dengan cairan
kenikmatan.
Dan setelah itu badannya terhempas ke kasur, cengkraman tangannya dikepalaku
melemah demikian juga dengan jepitan kakinya di leherku. Setelah itu yang
kudengar adalah helaan nafas yang tersengal-sengal seperti orang baru selesai
melakukan lari sprint 100 meter.
Tanpa dia kehendaki, istri tetanggaku ini telah mengalami orgasme yang sangat
hebat yang aku berikan dalam sesi pemanasan ini.
Aku
berdiri dipinggir kasur, kuperhatikan bahwa matanya terbuka dengan pandangan
yang menggambarkan orang yang baru saja mendapatkan kenikmatan orgasme.
“Bagaimana bu ? Enak khan..?” tanyaku menggodanya
Dia hanya diam dan membuang muka, tapi dari wajahnya, kutahu dia tidak menampik
dengan apa yang kuucapkan padanya. Dia hanya membuang muka…. malu….
Aku mulai menanggalkan seluruh pakaian yang kukenakan. Kini akupun sudah
telanjang bulat. Aku naik ke tempat tidur dan merangkak menghampiri dirinya,
sambil berbisik
“Sudahlah..Bu…, tak perlu malu…., nikmati saja…. Apalagi yang Ibu pertahankan
dariku ? Semua bagian tubuh Ibu yang paling rahasiapun sudah aku jelajahi ,
bahkan Ibu sudah mendapatkan puncak kenikmatan orgasme yang akhir-akhir ini
jarang Ibu dapatkan…” Kataku mempengaruhi pendiriannya , sambil kembali
merangsang dirinya dengan memberikan ciuman hangat pada bibirnya dan meremas
buah dadanya yang tak membosankan untuk diremas dan dipilin-pilin.
Bersambung.