- Home >
- Fitri istri tetanggaku yang menggoda
Perkenalkan namaku Rangga, umurku 42 tahun. aku sudah
menikah dan memiliki dua orang anak. Aku tinggal di sebuah pemukiman yang
sederhana di kota kembang. Pemukiman yang sederhana inilah yang membuat antar
tetangga disini sangat akrab satu sama lain.
Salah satunya adalah keluarga tetanggaku yang bernama Ahmad. Ia memiliki
seorang istri yang bernama ,fitri dan dua orang anak. Istrinya fitri, memang jika
dibilang cantik yaa... rata rata lah kulitnya kuning manis dan berambut
keriting.
Sering aku berkunjung ke rumah mereka hanya sekedar ngobrol selepas magrib
sambil ngopi. Kalaupun libur hari sabtu minggu kadang aku juga ke rumah mereka
hanya sekedar berkunjung. Sering aku mendapati ketika mengobrol dengan suaminya
Ahmad, kebetulan istrinya fitri baru beres mandi dan keluar kamar mandi
melewati kami hanya berbalut handuk panjang saja yang menutupi dada dan
pahanya. sehngga, pundaknya yang terbelit tali bh sering terlihat. Kadang aku
juga sering ngebayangin bercinta dengannya. Suatu ketika, siang hari kalau
tidak salah kami sedang asik ngobrol di rumahnya Ahmad, fitri lalu berdiri di
pintu yang terbuka posisi nya membelakangi suaminya dan tepat berada di hadapanku.
Memakai daster yang lumayan tipis dengan sinar matahari yang tembus membuat
terlihat bayanga. atau terawangan betuk pinggul dan pahanya. Aku hanya melirik
bentar dan melirik lagi sekilas. woowwww... pemandangan yang jarang aku dapati.
Oh iya aku lupa, Ahmad berprofesi sebagai penjual kain di kota cirebon,
sehingga ia sebulan sekali atau kurang pulang ke Bandung. Jadi sering pula aku
dan Fitri mengobrol tapi cuman di halaman rumah dan tetangga tetangga yang
lainnya pun mendapati kami seperti itu adalah hal lumrah karena keakraban di
lingkungan kami.
Suatu ketika Ahmad sudah hampir seminggu berada di cirebon, hari itu kalau
tidak salah hari sabtu, aku sedang libur dan istriku liburnya hanya hari minggu
saja. Jadi aku berada dirumah. Sedangkan anak2ku di asuh oleh tante dan nenek
mereka.
Hari itu aku hendak membeli rokok di warung sebelah rumah Ahmad. dan kebetulan
disana juga ada fitri yang sedang membeli kerupuk untuk tambahan makan siang.
Setelah kami mengobrol denga pemilik warung, Fitri menawarkan untuk makan siang
di rumahnya karena aku bilang aku belum makan siang dan istriku gak masak.
"sudah makan siang di rumah saja jangan. sungkan"ajaknya
semula aku agak menolak karena gak ada suaminya, dan setelah si pemilik
warungpun menyarankan hal yang sama, karena di daerah aku lumrah lah kalo
saling menawarkanakan dan bukan hal yang aneh kalo antar tetangga makan di
rumah tetangganya sebagai penghargaan.
"Gimana enak pak Rangga?" tanyanya.
"ohh enak Fitri, makananya, sayurnya gurih" kataku.
"ya.. jangan malu malu atuh, biasanya juga kalo ada Ahmad suka makan
disini"
"ya kan bu gak enak aja gak ada suami kamu aku makan disini" jawabku
"biasa aja Ga, jangan malu"katanya.
Setelah itu lalu Lia membereskan piring dan sisa sisa makanan yang ada.
kami pun mengobrol di ruang tamu yang merangkap ruang tv, tak lupa pintu aku
biarkan terbuka, karena takut tetangga beranggapan jelek terhadap kami.
Kami ngobrol biasa aja ngalor ngidul kadang juga anaknya yng paling kecil
berumur 3 tahun menghampirinya lalu keluar lagi main lagi dengan anak-anak yang
lain.
Waktu itu tidak terasa udah hampir satu jam aku berada di rumahnya Ahmad,
ngobrol dengan istrinya.
fitri memakai daster batik yang biasa ibu2 rumah tangga pakai. Kadang aku
memandang senyumnya yang manis. memang manis. Ketika kehabisan bahan obrolan
kami saling pandang lalu ngobrol lagi. Dan seperti itu, hingga obrolan kami
akrab dan entah sengaja atau tidak Lia ngobrol sambil tangannya berada di
pahaku, aku hanya terdiam sambil memandang bibirnya bergerak, ohhhh sungguh manis
kayaknya jika aku lumat bibirnya. Entah apa yang terjadi dia hanya memandang
aku dan aku pun memandang dia, kami saling bertatapan satu sama lain tanpa
bicara. hanya seperti refleks tangan kami berpegangan saling mengelus, dia
hanya menghela nafas panjang dan aku semakin menelan ludah menahan degup
jantung yg semakin kencang. Aku pun refleks membelai rambutnya yng panjang dan
keriting itu, dia hanya tersenyum dan meluhatku.
Aku memberanikan diri untuk mencium tangannya dan ia hanya tersenyum. Dasar watak
laki laki, aku seperti diberil lampu hijau untuk bertidak lebih lanjut.
" fitri, kamu cantik" aku bilang.
dia hanya tersenyum dan memegang tanganku kencang.
Lalu tanpa pikir panjang aku langsung mencium bibirnya. Dia tampak kaget tapi
membalas ciumanku. Setelah saling pandang...
"maaf fitri, aku suka kamu" kataku.
Dia menjawabnya dengan mendekatkan tubuhnya dan langsung menciumku, aku pun gak
tinggal diam. Aku balas ciumannya berkali kali.Kami saling beradu lidah satu
sama lain, dekapan kami makin erat di atas sofa di depan tv itu. Aku pun
menyisir dadanya yang lumayan, entah ukuran berapa aku tak tau. yang aku gau
adalah kenyal. Lia membiarkan tanganku menggerayangi payudaranya. Tampak fitri
menghela nafas panjang menahan gairahnya. Tangannya pun aku bimbing untuk
memegang kontolku yang sudah berdiri tegak.
"Di kamar aja yuk Ga" katanya manja.
ia lalu bergegas ke kamarnya, dan aku langsung menutup pintu depan rumah dan
bergegas kekamarnya.
Ketika di kamar aku dapati fitri terduduk di kasur dan hanya memakai pakaian
dalam saja.
Lalu aku duduk di sampingnya. Dan seperti sudah di mengerti, fitri lalu jongkok
dibawah dan membuka celana pendekku. Tanpa di aba-aba ia mulai menjilati kepala
kontolku.
mmmmmmmmmmmm..... sungguh nikmat yang kurasakan.
sambil memegang biji kontolku fitri menjilat batang kontolku biar basah dan
mengulum batangku.
"sluurrpsssssss...."
"ahhhhhhhhhhhh.....fitrii......" gumamku.
tanpa menghiraukan gumamku, dia semakin lihai memainkan lidahnya memanjakan
kontolku..
"Sluurrppssss...slurpsss..."
aku semakin terbawa ke awang awang oleh hisapannya di kontolku. fitri sunggh
lihai dalam hal oral pikirku.
Tak lama berselang, aku membangkitaknnya. dan menciumi bibirnya. Aku cumbu
lehernya yang mulus, dan aku raba vaginanya yang masih terbalut celana dalamnya
yang sedikit basah. Lalu aku rebahkan dia di kasur. Dan aku buka bh nya.
Waaawww... buah dadanya yang montok dengan puting yang hitam aku lahap
langsung. Aku menghisap puting kirinya sambil tangan kananku memilin puting
kanannya.
"aahhhjhj Ranggaaaaa... geli sayangggggg" desahnya.
aku semakin liar melahap payudaranya di balas desahan fitri yang membuatku
semakin bergelora
"aaahhhhh..... sayanggg." "ahhhhhhh...terusssss
ranggaaa..."
Akupun turun ke selangkangannya. Perlahan aku buka celana dalamnya.. Damn,
bibir vaginanya berwarna merah kehitaman, dan rambut kemaluannya yang tidak
terlalu tebal.
Aku ludahin vaginanya dan langsung aku jilat vaginanya yang sudah aku basahi.
"ahhhh... ranggaaa nikmat sekali"
"ahhhhh....jilat terus sayang" fitri terus berkicau tak karuan.
Semakin ia mendesah jilatanku semakin liar.
"Ayo sayang masukin kontol kamu ke memek aku, udah basah nih"
pintanya.
Tanpa dikomando, dalam posisi ia terlentang dan aku berada di atasnya, aku
langsung memasukan batang kontolku ke vaginanya.
"blesssssssssss"
"mmmmmmmmmmmmmmm" suara desahan kami bersatu.
fitri mendekap tubuhku erat, dan kakinya melingkar di pinggangku seakan tak
ingin lepas.
Aku mulai melakukan gerakan memompa vaginanya.
"ahhhh...ahhhh....nikmat sayang" lenguhnya.
Sambil aku hujam vaginanya aku terus menghisap rakus putingnya yang berwarna
hitam itu.
"ahhhhh...rangga.....terus yang dalam Ranggaaa...ohhhhhhhh...."
aku mengerang penuh gairah "ohhhhhh fitri nikmat sekali memek kamu
sayang"
"hhmmmmmm...rangga jangan hentikan plisss. ahhhhh"
"Gak akan Fitri sayang, aku menikmati setiap desahanmu fitri "
fitri semakin menggila, ia lalu membanting, posisi aku terlentang dan ia
sekarang memimpin kendali.
"Rangga, sekarang rasakan nikmatnya tubuh aku dibanding istrimu"
fitri lalu memasukan kontolku dan langsung memegang kedua tanganku sambil
melakukan gerakan naik turun pantatnya.
"ohhhhhh fuckkkkk......kontol kamu besar dan nikmat sayang"
"Enakan mana sama suami kamu ahmad sayang" kataku sambil bercanda
"punya kamu lebih besar dan lebih nikmat" katanya tanpa menghentikan
goyangannya.
Memang ia lihai sekali bermain WoT, sambil merancu ia terus menggoyang
pinggulnya di atas kontolku.
"aahhhhh Rangga
ahhhhhh......nikmatttt" "aku mau keluar ahhhhhhhhh.....fuckkkkk me
Ranggaaaa ahhhhhhh"
dan seiring lenguhannya yang panjang kurasakan cairan hangat nya dikontolku.
"aaahhhhh.......hmmmmmmm Ranggaaaaa....."
setelah merasakan orgasme Lia, aku pun langsung bangkit dan mengocok
kontolku,l.
dengan posisi Fitri lunglai di kasur, aku mengocok kontolku disampingnya dan...
"aahhhhhhh....ahhhhhhhhhhhhhhhhh........."
crottttt .....crottttt..croott...
kontolku memuntahkan sperma di payudaranya. dan aku memainkannya di putingnya.
"ohhh fitri, nikmat banget yang" kataku.
"iya sayang, aku rasakan yang kamu rasain rangga" jawabnya.
kami pun terkulai lemas di kasurnya. Dan langsung bergegas berpakaian.
setelah sebentar ngobrol, aku pun berpamitan dan pulang ke rumah.
Sampai sekarang pun kami masih berhubungan secara sembunyi-sembunyi, meski
jarang bercinta. Kami masih melakukan perselingkuhan.